Opini

Memaknai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-77

Oleh : Dr. Masud HMN

Syukur alhamdulillah Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77 Presiden RI Joko Widodo didampingi ketua DPR RI Puan Maharani Selasa (16/8/2022) telah menyampaikan pidato kenegaraan di gedung Perlemen Republik Indonesia Senayan Jakarta. Dirgahayu Republik Indoenesia. Semoga menjadi Negara yang sukses menjadi  Indonesia  yang maju.
 
Sekurang-kurangnya ada tiga hal problem yang kita bisa kita perhatikan dalam pidato Presiden Joko Widodo tersebut. Yaitu politik, ekonomi dan pertahanan keamanan (Poleksushankam). Hal itu penting dihubungkan dengan waktu yang akan datang.

Memang  momentum ini penting artinya bagi bangsa Indonesia, terutamanya dalam suasana poltik ekonomi dan pertahanan keamanan. Seperti dinyatakan oleh Presiden dalam pidato pengantar bahwa meski ada tantangan kita mampu menghadapinya.

Bidang politik bertautan dengan alternatif pilihan kenegaraan seperti hari depan bangsa. Bagaimana ideologi gotong royong dijelmakan secara bersama di segala bidang kehidupan. Di bawah satu loyalita keepemimpinan nasional system presidential. 

Pada asas ekonomi adalah maju membawa masyarakat berkesejahteraan. Berindikator keadilan pertumbuhan serta keamanan dan kenyamanan; yang sering kita sebutkan adil makmur di bawah lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala atau badaltun thaybah warabbun ghafur.

Dalam  hal esensi keamanan dengan terjaga dan terkawal dari gangguan. Terjaga territorial Indonesia yang utuh aman berdaulat tanpa tekanan dari pihak manapun. Baik ancaman luar atau  rangrongan dalam negeri.

Ketiga tantangan ini diistilahkan oleh  Presiden dalam pidatonya Poleksosbud Hankam. Sebab  tantagan Poleksosbud Hankam tersebut berkaitan dengan keberhasilan Indonesia.
Tanpa hal tersebut amat sulit bagi kita mencapai hal yang kita harapkan.

Demikian pidato Presiden Joko Widodo di gedung Perlemen tanggal 16 Agustus 2022.
Merupakan pidato tahunan di hadapan anggota perlemen juga kepada ditujukan kepada rakyat Indonesia. Berfungsi untuk memberitahukan persoalan dan situasi politik Indonesia kini.

Bagi kita pidato itu amat berguna dan memberi perhatian apresiasi tinggi. Sebab Presiden dan jajarannya telah bekerja ektra menghadapi tantangan yang masih diperlukan kekompakan di masa  yang akan datang.
 
Sementara soal  defisit tiga persen anggaran yang diperlukan dan juga inflasi lima persen, ini menjadi tantangan yang serius. Karena hal ini menghalangi pertumbuhan ekonomi kita dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Merupakan tantangan bagi Indonesia emas pada saat mencapai usia yang keseratus tahun. Semoga tercapai, yakni 23 tahun lagi Indonesia yang berkemajuan. Terlepas dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global, semoga !

 

Jakarta 16 Agustus 2022

*) Dr. Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email  [email protected]



Tulis Komentar