Kecelakaan Udara

Pesawat TNI Jatuh, Komisi I DPR Desak Prabowo Audit Alutsista

Asap membubung dari pesawat milik TNI AU yang jatuh di permukiman penduduk di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Senin (15/6/2020). Pic.Antara

Jakarta (ANews) - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Nasdem Willy Aditya meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan audit terhadap seluruh alutsista TNI usai pesawat jet tempur jenis BAe Hawk 209 milik TNI AU jatuh di Kabupaten Kampar, Riau.

Ia menilai audit alutsista pertahanan urgen dilakukan karena perkembangan ancaman pertahanan terus berubah dan dinamis dari tiap waktu.

"Mendesak Kementerian Pertahanan untuk melakukan audit terhadap alutsista yang dimiliki TNI... Peralatan dan perlengkapan yang dipakai TNI kita itu harus menyesuaikan dengan situasi kekinian, termasuk pesawat yang dipakai. Kejadian berturut-turut ini harus mendapat perhatian serius," kata Willy dalam keterangan resminya, dilansir dari Antara, Senin (15/6).

Lebih lanjut, Willy menekankan Kementerian Pertahanan perlu mengkaji kembali setiap alutsista yang digunakan guna membangun sistem pertahanan secara komprehensif.

Ia berharap persenjataan yang Indonesia miliki perlu disesuaikan dengan membaca dan melakukan analisis situasi perkembangan terkini ancaman pertahanan negara.

"Saya rasa DPR akan menyetujui penambahan anggaran alutsista jika audit komprehensif dilakukan termasuk hasil investigasi terhadap sejumlah kecelakaan alutsista. Jadi anggaran yang dikeluarkan itu akan punya dasar yang kuat," kata dia.

Lebih lanjut, Willy menilai sudah saatnya Kementerian Pertahanan dan lembaga profesional independen perlu melakukan audit investigatif usai rentetan insiden kecelakaan pesawat dan heli latih belakangan ini.

Baginya, menemukan penyebab jatuhnya pesawat dan heli ini penting agar dapat ditindaklanjuti terhadap pesawat dan heli sejenis yang masih dimiliki.

"Kita masih memiliki banyak Hawk 200 dan MI-17 yang masih operasional. Maka menemukan penyebab kecelakaan sangat penting dan mendesak. Kalau perlu di-grounded dahulu pesawat dan heli dari jenis yang mengalami kecelakaan sampai ada kepastian penyebabnya," kata dia.

Senada dengan Willy, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Bobby Adhityo Rizaldi juga meminta agar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan jajarannya investigasi lengkap atas insiden tersebut.

Ia menilai banyak alutsista milik TNI seperti pesawat, helikopter hingga kapal selam sudah banyak berusia tua.

"Harus inspeksi ulang kesiapan alutsista senjata yang diawaki seperti pesawat, heli, kapal selam dan lain-lain yang sudah berumur lebih 5-10 tahun Armada Hawk ini sudah hampir berumur 25 tahun termasuk alutsista yang akan diremajakan," kata Bobby.

Tak hanya itu, Bobby juga meminta pihak TNI menyantuni seluruh korban atas insiden tersebut. Untuk korban yang dirawat, ia meminta agar pemerintah menanggung biaya perawatan tersebut.

"Ini nanti yang dalam investigasi harus dapat diidentifikasi apakah ada faktor human error, atau ada tahapan harwat yang dilewati, kombinasi keduanya atau murni kecelakaan," kata Bobby.

Sebelumnya, pesawat jet yang jatuh di permukiman warga di Desa Kubang Jaya, Riau, teridentifikasi merupakan pesawat tempur jenis Hawk 209 TT.

Pesawat itu awalnya terbang dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Saksi mata mengatakan insiden terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo langsung menuju Kota Pekanbaru, usai mengetahui informasi insiden jatuhnya pesawat tempur TNI AU tersebut. ZET



Tulis Komentar