Kebakaran Lahan di Riau Meluas

Kota Pekanbaru dan Lintas Timur Sumatera Diselimuti Kabut Asap

Salah satu sisi Kota Pekanbaru yang tampak mulai ditutupi kabut asap, Selasa pagi (30/7). (Foto: zet/anews)

PEKANBARU ANEWS - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau akhir-akhir ini, ternyata sudah berdampak serius di tengah-tengah masyarakat. 

Buktinya, seperti yang dipantau Wartawan Anews, Selasa pagi (30/7), di Kota Pekanbaru dan jalan Lintas Timur Sumatera misalnya, kini tampak sudah tertutup kabut asap. Kondisi udara yang tercemar kabut asap ini sudah dirasakan masyarakat hampir sejak seminggu belakangan.

 "Udara yang tercemar kabut asap ini sudah terasa sejak sepekan belakangan. Dampaknya sangat terasa sekali, nafas sejak, mata perih dan bau mirip kayu, semak dan hutan yang terbakar menyengat sekali," kata Alwis dan Yondri dua warga yang tinggal di Tampan, Pekanbaru.

Di ruas jalan Lintas Timur Sumatera dekat perbatasan Pelalawan dan Siak, juga tampak pemandangan yang sama. Walaupun belum mengganggu jarak pandang pengendara, tapi kabut asap sudah menyebabkan sinar matahari tidak terang, tampak berwarna kuning.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, hingga Senin (29/7) sore, jumlah titik api di Riau 11 titik menyebar di lima kabupaten. Namun yang paling parah dan terbanyak adalah di Pelalawan.

Khusus di Pelalawan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan ini dilaporkan masih belum padam. Api yang berkobar sudah sepekan belakangan masih sulit dipadamkan.

Kebakaran lahan ini terjadi di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. Menurut warga, api awalnya berasal dari pembukaan lahan yang dilakukan orang tak bertanggung jawab.

"Api merembet ke lahan perkebunan sawit masyarakat, karet serta hutan tanaman industri. Kebakarannya terus meluas," kata Surasmin, salah seorang petani Desa Penarikan ketika ditemui Wartawan Anews, Selasa pagi (30/7).

Sementara itu, Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengakui adanya kebakaran lahan di Desa Penarikan Kecamatan Langgam, Pelalawan. Edwar mengatakan personelnya sudah turun untuk memadamkan api sejak 5 hari.

"Tim kita sudah lima hari ini berada di lokasi tersebut. Kita terus melakukan upaya pemadaman di sana," katanya.

Edwar menyebutkan, di Kecamatan Langgam ada 3 lokasi kebakaran lahan sejak sepekan ini. Karenanya tim Satgas Karhutla Riau hari ini mengerahkan 4 helikopter ke lokasi kebakaran untuk melakukan water bombing.

"Tim darat di sana sangat kesulitan melakukan pemadaman karena sulitnya air. Ditambah lagi di sana tidak ada hujan, udara panas dan angin kencang. Sehingga api dengan mudahkan menyebar," kata Edwar.

Diakui Edwar, dengan water bombing kondisi api tidak separah beberapa hari sebelumnya. (zet)



Tulis Komentar