Damai Melihat Orang Shalat

Pengusaha Mie di Pekanbaru Masuk Islam Sekeluarga

Pengusaha mie di Kota Pekanbaru ini masuk Islam disaksikan Ketua Umum PB Gerakan Nahdlatul Ulama Peduli Covid 19, T Rusli Ahmad dan KUA Pekanbaru Kota Taufik. (Foto.Cakaplah.com/Anews)

Pekanbaru (Anews) - Karunia dan hidayah Allah SWT bisa mendatangi siapa saja yang dikehendaki Sang Khalik. Seperti yang dirasakan salah seorang Pengusaha Mie di Kota Pekanbaru, Anton bersama isteri, Rubiyatun dan anaknya resmi menjadi mualaf, Senin (29/6).
Warga Jalan Bhakti ini mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Riau.
Dibimbing Drs KH Zainudin Umnur, Anton dan keluarga melafalkan dua kalimat syahadat dengan disaksikan Ketua Umum PB Gerakan Nahdlatul Ulama Peduli Covid 19, T Rusli Ahmad dan KUA Pekanbaru Kota Taufik.
Hadir juga dalam kegiatan itu tokoh NU, Drs Kiyai Haji Gazali Syafii, Ir Harmansyah. Kemudian ada juga terlihat pengurus PB GNP Covid 19 yakni Bendahara Umum PB Gerakan Nahdlatul Ulama Peduli Covid 19, Alexander Pranoto, dan Wakil Ketua Landa Trinado.
Gema takbir berkumandang usai Anton dan keluarga mengucapkan dua kalimat syahadat.
Ketua Umum PB GNP Covid-19, T Rusli Ahmad mengatakan bahwa Anton dan keluarga telah mengucapkan dua kalimat syahadat. Kini dia berstatus muallaf atau telah memeluk agama Islam.
Ketua PB GNP Peduli Covid-19 ini juga menjelaskan, memeluk suatu Agama khususnya agama Islam harus dari hati, atas kehendak sendiri, kemauan, dorongan dan tanpa paksaan dan pengaruh dari siapapun.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar. Alhamdulillah pak Anton dan keluarga masuk Islam.
Kami selalu membuka waktu untuk pak Anton dan keluarga kalau mau belajar ilmu agama Islam,”
kata Rusli Ahmad.
Sementara itu Drs KH Zainudin Umnur berharap kepada Anton dan keluarga, setelah menjadi mualaf senantiasa menjalankan apa yang sudah menjadi kewajiban dalam Islam.
“Sebab, jika sudah memeluk Islam tanpa melaksanakan apa yang menjadi tuntutan dan kewajiban dalam Islam juga tidak ada artinya,” ujar dia.
Sementara Anton menyebutkan, tak ada yang memaksanya memilih Islam sebagai tuntunan hidupnya. Ia mengucap dua kalimat syhadat dengan kesadaran dan keinginan sendiri.
“Saya masuk Islam tidak karena paksaan. Karena niat dan keinginan sendiri. Setelah bertemu pak Rusli Ahmad, saya niatkan hati memeluk Agama Islam," katanya.
Menurutnya, sudah lama menetap di Pekanbaru dan keinginanya untuk memeluk Islam juga sudah sejak lama. Namun, baru kali ini ia betul-betul memutuskan untuk pindah agama.
“Saya merasakan kedamaian dalam hati setiap kali melihat orang salat. Rasanya tenang melihatnya,” ungkap dia.
Di sisi lain, PB GNP Covid-19 juga menyalurkan Sembako kepada Anton dan keluarga. Bantuan tersebut diberikan langsung Bendahara Umum PB GNP Covid-19, Alexander Pranoto.(Cakaplah.com/YNT)



Tulis Komentar