Daerah

Banjir di Kuansing, 338 Rumah Terendam

Rumah warga yang terendam banjir di desa Rambahan, Logas Tanah Darat. Kuansing.(riauterkini/ANews)

Kuantan Singingi (ANews) - Sedikitnya 338 rumah warga masing-masing 258 rumah di Desa Petapahan dan 80 rumah di Desa Rambahan, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, terendam banjir yang terjadi sejak Sabtu (7/11) malam. 

Ratusan rumah warga yang terendam banjir ini tersebar di sejumlah pemukiman. Namun yang paling parah adalah di Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar, di mana tercatat 258 rumah penduduk terendam. 

Banjir di Petapahan dipicu akibat meluapnya Sungai Petapahan, sehingga merendam rumah-rumah warga setempat terutama yang berada dekat bantaran sungai.

Selain itu, Wartawan Amanah News juga mendapat informasi adanya 80 rumah warga di Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat juga direndam banjir. 
Menurut pantauan, banjir dipicu akibat curah hujan yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sejumlah anak sungai di wilayah Kuantan Singingi (Kuansing) meluap dan merendam ratusan rumah penduduk. 

Hingga Ahad (8/11) malam, genangan banjir sudah berangsur surut namun masyarakat masih khawatir terjadinya banjir susulan apalagi musim hujan seperti sekarang.

Sehubungan dengan memburuknya cuaca di Kuansing sekitarnya dalam beberapa hari belakangan, Pejabat sementara (Pjs) Bupati Kuansing Roni Rakhmat S STP MSi meminta masyarakat daerah ini untuk meningkatkan kewaspadaannya.

"Curah hujan yang tinggi dikhawatirkan akan membuat sejumlah sungai dan anak sungai di Kuansing bisa meluap. Justru itu, masyarakat diminta waspada terutama warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai," ujar Roni Rakhmat ketika dihubungi via telepon, Ahad.

   Roni mengakui, beberapa daerah di Kuansing diakuinya kerap dilanda banjir terutama saat hujan turun cukup deras. Seperti yang terjadi di Kecamatan Logas Tanah Darat dan di Desa Petapahan Kecamatan Gunung Toar, ratusan rumah warga memangterendam banjir sejak Sabtu malam.

"Iya. Untuk banjir di Desa Petapahan, sebanyak 258 rumah terendam. Banjir diakibatkan hujan deras yang melanda Kuansing sejak malam hingga pagi," kata Roni.

Roni menambahkan, banjir yang terjadi di Desa Pepatapahan tersebut baru surut pada pagi harinya. "Banjir sungai Petapahan ini memang menjadi langganan setiap hujan turun. Walau kadang tidak lama, namun membahayakan masyarakat," kata Roni.

  Kepala Desa Petapahan, Syafrilis mengatakan bahwa bajir yang terjadi di Petapahan ini merupakan banjir musiman yang terjadi setiap musim hujan.
  
  "Tadi pemerintah desa sudah menyalurkan bantuan berupa mie instan dan minuman air mineral. Kami sudah melaporkan ke pihak kecamatan," kata Syafrilis. 

Banjir di Logas Tanah Darat

Sementara itu akibat hujan deras mengakibatkan anak Sungai Batang Pangean meluap hingga menyebabkan banjir di Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat. 

Sedikitnya sekitar 80 rumah penduduk di kawasan initerendam banjir, yang ketinggian air diperkirakan mencapai lebih kurang satu hingga satu setengah meter.

Kades Rambahan, Ali Nasri, saat dikonfirmasi juga membenarkan kondisi banjir yang melanda desanya akibat hujan deras pada Sabtu malam.

Beruntungnya dari kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya saja pemukiman penduduk telah digenangi air hingga sampai ke dalam rumah.

"Tidak ada korban jiwa, kedalaman air diperkirakan setinggi satu meter. Rumah penduduk yang terendam sebanyak 80 KK," jelas Ali Nasri, Ahad (8/11/2020) pagi.

Sungguhpun tidak ada korban jiwa kata Ali Nasri, namun saat ini aktifitas masyarakat terhenti, karena warga menyelamatkan sejumlah peralatan yang digenangi air.

Ali Nasri, saat ini menyangsikan jika kembali terjadi hujan susulan, sehingga mengakibatkan air kembali meluap melebihi ketinggian dari kondisi sekarang.

"Semoga tidak terjadi hujan susulan seperti semalam yang begitu deras. Namun, kita tetap siaga untuk menjaga segala kemungkinan diluar dugaan," pungkasnya. *
 



Tulis Komentar