TELUKKUANTAN (ANEWS )-  Dengan mencegah paham radikalisme, ekstrime di tingkat sekolah, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Riau serta Dinas Pendidikan Riau melaksanakan giat sosialisasi permasalahan hukum yang dilaksanakan di aula SMAN 1 Teluk kuantan, Selasa (16/2/2021)

Hadir Dalam giat tersebut , Plh Sekdaprov H Masrul Kasmy, Kadisdik Riau Zul Ikram, Bupati Kuantan Singingi H Mursini, Kajari Kuansing Hadiman, Wakil Ketua I DPRD Kuansing, Zulhendri dan para kepala SMAN/SMKN yang ada di Kuansing.

Sebagai Narasumber Asisten Intelejen Kejati Riau Raharjo Budi K dalam Sosialisasi yang diberi nama "Jaksa Jaga Sekolah" tersebut mengatakan pemilihan Kabupaten Kuansing karena dekat dengan daerah yang sudah masuk faham radikalisme.

"Data intelejen yang dirilis media massa daerah Sumbar dan Jambi sebanyak 3.500 orang terpapar paham radikal. Dengan sosialisasi ini kita berharap paham radikal ini tak menyebar dan masuk ke Kuansing," terang Raharjo.

Juga disampaikan, kegiatan ini juga bertujuan mencegah tindak pidana korupsi. Pasalnya tenaga pendidik tidak dibekali pengelolalan keuangan negara. Sehingga sering ada temuan saat diaudit BPK dan inspektorat," ucapnya.

Selanjutnya Raharjo juga menghimbau agar para guru jangan takut dalam menjalankan tugas mulia sebagai tenaga pengajar atau tenaga pendidik. "Jika ada oknum jaksa minta uang, laporkan saja, jangan takut," lanjutnya.

Kadisdik Provinsi Riau Zul Ikram berharap dengan terlaksananya sosialisasi, pengajar dan pelajar bisa sama-sama mematuhi hukum. "Sehingga tidak ada lagi perbuatan yang bertentangan dengan hukum," tuturnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri I Telukkuatan Saprianto Eldi menyambut baik kegiatan yang pertama kali ini digelar. Ia mengatakan anak-anak dan guru akan lebih tahu soal hukum serta mencegah radikalisme di sekolah. 

"Kita menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh pihak Kejati Riau ini. Kami merasa bangga. Apalagi dilaksanakan di SMA kami, tentu ini menjadi kebanggaan bagi kami," sanjung Safrianto. (YSP)

 

 

 

 Editor : Rini Imron