Nasional

KRI Nanggala 402 Alami Retakan Besar, Tapi Tidak Ada Ledakan

ilustrasi animasi 3D yang menggambarkan kapal selam milik Angkatan Laut Argentina Ara San Juan (S-42) TR 1700 Class buatan Jerman ketika tenggelam pada 15 November 2017, bersama beberapa awaknya saat latihan. (F: ist-ANEWS)

BALI (ANEWS) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengungkapkan kondisi KRI Nanggala-402 yang tidak mampu menahan tekanan air telah mengalami retakan.

"Dengan alat (serpihan dan barang) yang sudah keluar dari dalam kapal, berarti telah terjadi keretakan. Karena sampai kedalaman 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujarnya, dalam konferensi persnya di Bali, Sabtu (24/4).

"Karena barang ini sebenarnya ada di dalam (kapal selam); penahan atau pelurus torpedo ini sampe keluar. Jadi ada keretakan besar," ungkap Yudo seperti dikutip dari laman infokomando.id.

Lantaran sudah terjadi retakan, Yudo menduga air laut sudah masuk ke dalam bagian kapal selam, meski belum semuanya lantaran ada pembagian kompartemen di dalam kapal sebagai penyekat.

"Air (masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan bagian kabin yang air tidak dimasuki air. Jadi di dalam ruang (kapal selam) itu di bagi kompartemen,"

"(Apabila) Anggota sempat tutup ada kemungkinan tidak kemasukan air," tambahnya.

Di tempat yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebutkan dalam insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 tidak ada ledakan.

"Terjadi serpihan keretakan, karena keretakan (bisa terjadi) secara bertahap di beberapa bagian tertentu, turun mulai dari kedalaman 300-500 (meter)," kata dia.

"Enggak ada ledakan ya, karena kalau ada pasti terdengar," imbuh Hadi.

Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (22/4) dini hari, diduga akibat adanya black out pada saat latihan penembakan torpedo.

Pada konferensi pers hari ini, TNI mengumumkan sejumlah temuan seperti tumpahan minyak serta berbagai peralatan yang mestinya ada di dalam kapal selam. Berdasarkan temua itu, TNI kemudian menetapkan status KRI Nanggala-402 dari submiss menjadi subsink alias karam.

Dengan adanya peningkatan status itu, TNI akan menyiapkan evakuasi medis, sehingga jika ditemukan adanya anak buah kapal yang selamat bisa langsung dilakukan evakuasi.

Untuk status ke 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402, TNI sendiri belum bisa memutuskan. (*)

 



Tulis Komentar