Sikat Habis Judi Online, Berikut 5 Arahan Tegas Kapolri tuk Pulihkan Kepercayaan Publik
JAKARTA (ANews) - Berkomitmen ikat habis judi online, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan mulai dari kasus judi online hingga penyalahgunaan narkoba. Bahkan dia tak segan-segan bakal mencopot polisi yang tak bisa membereskan masalah tersebut.
Sigit menyampaikannya saat memberikan arahan terkait penanganan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat lewat video conference dengan seluruh jajaran, mulai tingkat Mabes hingga polda se-Indonesia seperti dikutip, Jumat (19/8/2022).
Dia mengawali arahannya dengan memerintahkan seluruh jajaran di kepolsian untuk kembali meraih kepercayaan publik terhadap Polri yang belakangan ini menurun terutama setelah munculnya peristiwa penembakan di Duren Tiga.
"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama. Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," ujar Sigit.
1. Kapolri Minta Jajarannya Tindak Tegas Judi Online
Sigit menyoroti segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat. Dia memerintahkan jajarannya menindak tegas judi online hingga narkoba.
"Mulai dari peredaran narkotika, perjudian baik konvensional ataupun online, adanya pungutan liar (pungli), illegal mining, penyalahgunaan BBM dan LPG, sikap arogan, hingga adanya keberpihakan anggota dalam menangani permasalahan hukum di masyarakat," kata Sigit.
Sigit telah memerintahkan agar menindak tegas seluruh jenis perjudian. Dia juga ingin berbagai bentuk pelanggaran pidana lainnya ditindak.
"Mulai dari beberapa waktu lalu, saya sudah perintahkan yang namanya perjudian, saya ulangi yang namanya perjudian apa pun bentuknya apakah itu darat, apakah itu online semua itu harus ditindak. Saya ulangi yang namanya perjudian apakah itu judi darat, judi online, dan berbagai macam bentuk pelanggaran tindak pidana lainnya harus ditindak," tuturnya.
2. Kapolri Ancam Copot Pejabat Mabes hingga Kapolda
Sigit menekankan bakal mengambil tindakan tegas kepada pejabat-pejabat Polri yang terlibat judi online. Sigit menegaskan tidak akan segan mencopot pejabat yang terlibat.
"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," kata Sigit.
3. Kapolri Minta Propam Awasi
Sigit juga memberikan arahan khusus kepada Divisi Propam Polri. Sigit meminta Propam turun langsung untuk mengawasi jajaran Polri terkait penindakan segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat, mulai judi online hingga kasus narkoba.
"Propam saya minta turun dan awasi," kata Sigit.
4. Kapolri Minta yang Tak Sanggup Angkat Tangan
Dalam kesempatan itu, Sigit meminta jajarannya angkat tangan jika merasa tidak sanggup memberantas kejahatan yang meresahkan masyarakat. Sigit menegaskan komitmennya itu semata-mata untuk memperbaiki citra Polri.
"Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang tidak sanggup, angkat tangan. Baik, kalau tidak ada, berarti kalian semua, rekan-rekan semua, masih cinta institusi dan saya minta kembalikan kepercayaan masyarakat kepada kita, kepada institusi, sesegera mungkin," kata Sigit.
5. Kapolri Minta Jajaran Raih Lagi Kepercayaan Publik
Selain menyoroti sejumlah kasus kejahatan, Sigit juga berbicara mengenai kasus penembakan di Duren Tiga. Sigit menjelaskan, sebelum adanya insiden penembakan di Duren Tiga, lembaga survei merilis survei sekitar Desember hingga Juli terkait kenaikan kepercayaan publik terhadap Polri. Sigit mengatakan faktor meningkatnya kepercayaan publik yang terbaru, yakni adanya rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Namun peristiwa Duren Tiga, kata Sigit, menyebabkan tren positif kepercayaan publik itu menurun. Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut diusut tuntas mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatannya, pengusutan dugaan pelanggaran kode etik, hingga penetapan tersangka.
Sigit menegaskan komitmennya untuk terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal itu sebagaimana diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri, pertaruhan marwah kita sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita," ujar Sigit.
Sigit mengatakan tim khusus akan terus bekerja maksimal. Dengan demikian, nantinya pihak-pihak yang melanggar pidana, menghalangi penyidikan dan melanggar kode etik bisa ditentukan.
"Harapannya adalah proses yang sudah dilakukan, segera kita sampaikan ke publik, kita libatkan juga kelompok eksternal, masyarakat juga ikut mengawasi, teman-teman di Komnas HAM, Kompolnas juga ikut mengawasi termasuk juga rekan mitra kerja kita yang ada di DPR juga ikut mengawasi dan ini semua menjadi pertaruhan kita. Oleh karena itu, ini yang harus kita jaga dan kita perjuangkan bersama ke depan," imbuh Sigit.(*)
Tulis Komentar