Selanjutnya aksi demonstrasi tersebut juga berlangsung damai. Dimana para peserta aksi dan ketua serta anggota DPRD Inhu duduk bersama di bawah pohon yang ada di jalan masuk menuju kantor DPRD.
 
Ketua DPRD Inhu, Samsudin menyampaikan alasan menerima peserta aksi guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19. 

"Jika di dalam ruangan tidak muat, nah kita terima di luar ruangan saja guna mengantisipasi penyebaran virus covid-19,” ujarnya.

Aksi yang digelar berjalan tertib dengan dijaga ketat oleh ratusan aparat kepolisian dan anggota TNI.

Pada kesempatan itu para mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas menyampaikan aspirasi mereka menolak UU Onibis Law Cipta Kerja. Usai aspirasi mahasiswa berlangsung, pimpinan DPRD Inhu menyampaikan dan menerima aspirasi untuk diteruskan ke Ketua DPR RI di Jakarta. Setelah itu, Ketua DPRD Inhu Samsudin langsung menandatangani surat yang akan dikirimkan tersebut bersama dengan dua orang Wakil Ketua DPRD Inhu.

Artinya sebagai bukti dukungan dari DPRD Inhu yang diterima para mahasiswa menyampaikan aspirasi dan mendengar janji pimpinan DPRD Inhu untuk meneruskan aspirasi tersebut.

Dan akhirnya para mahasiswa memutuskan kembali dan meninggalkan lokasi aksi. Sedangkan aksi berlangsung sekitar dua jam mulai pukul 14.00 WIB hingga selesai. 

Terkait Omnibus Law yang sudah disahkan DPR RI menjadi UU Cipta Kerja, ratusan pengunjuk rasa Mahasiswa di Indragiri Hulu, secara tegas menyatakan penolakan.

“Tolong wakil rakyat menyatakan sikap dalam hal penolakan UU Cipta Kerja yang dinilai akan mencederai hak setiap pekerja,” tegas Handika Karismon Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE ) Indragiru Hulu dalam orasinya di areal perkantoran DPRD Kabupaten Indragiri Hulu.

Ditempat terpisah Kapolres Indragiri Hulu memberikan apresiasi kepada Mahasiswa atas berlangsungnya unjuk rasa mereka dengan tertib aman dan damai. (FRS)

 Editor : AZKAN