Daerah

Kasus Positif Meningkat, Warga Sumbar dan Sumut Dituding Gubernur Riau Syamsuar Bawa COVID-19 ke Riau

Gubernur Riau Syamsuar. (Ft.DokDiskomoinfoPemprovRiau)

PEKANBARU (ANEWS) - Warga yang datang dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut), sepertinya harus berpikir ulang pada saat ini untuk datang ke Riau. Sebab, Gubernur Riau, Syamsuar, menuding peningkatan kasus positif COVID-19 di bumi Lancang Kuning akibat datangnya warga dari Sumbar dan Sumut akhir-akhir ini.

Walaupun Gubernur Riau Syamsuar tidak mengungkapkan secara detil alasan menuding warga daerah tetangga sebagai pembawa covid-19, namun diakuinya kedua provinsi tetangga Riau tersebut menjadi dalang kasus harian COVID-19 di Riau meningkat menembus angka 1.000 lebih. Berdasarkan data harian COVID-19, Riau mencatat penambahan kasus 1.174 positif COVID0-19.

“Dalam beberapa hari ini ada tren, adanya warga datang dari provinsi lain, dan kasus positifnya meningkat, datang dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara,” ujar Gubernur Riau, Syamsuar, dalam suatu acara di Gedung Balai Serindit, Kota Pekanbaru seperti dilansir dari Kumparan.com, Kamis (12/8/2021).

Dampak masuknya warga Sumbar dan Sumut ke Riau, Syamsuar memutuskan untuk menutup pintu masuk dari kedua provinsi tersebut. Termasuk melakukan penyekatan di perbatasan Riau-Jambi.

"Kami juga sudah mengambil kesimpulan untuk melakukan penyekatan-penyekatan kembali di daerah perbatasan dengan Sumbar, Jambi dan Sumut," tegas mantan Bupati Siak dua periode ini.

Hal tersebut telah disampaikan oleh Syamsuar kepada Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota SE Provinsi Riau pada rapat Koordinasi Forkopimda serta dinas terkait.

"Mudah-mudahan dengan adanya penyekatan di perbatasan, kita bisa mengendalikan penurunan angka Covid-19 di Provinsi Riau," tutupnya.

Sebelumnya diketahui, Gubernur Riau, Syamsuar ungkapkan alasan penyebab angka penyebaran Covid-19 di Bumi Lancang Kuning meningkat.

Tidak lain karena masyarakat Riau kurang Disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Setelah beberapa Minggu melaksanakan PPKM Level 4 dilakukan, namun kasus belum turun, itu tak lepas dari kurangnya kesadaran kita semua," ujar Syamsuar. (*/ZET)



Tulis Komentar