Rokhmin Dahuri : Cetak Biru Program Kelautan
Oleh : Masud HMN*)
Membayangkan laut sumber daya ekonomi sama sebagaimana halnya tanah, maka alangkah kayanya Indonesia ! Karena kita memiliki tanah dan juga memiliki air, laut yang luas, Bahkan perbandingan wilayah Indonesia Antara laut dan tanah adalah 70 berbanading 30. Artinya wilayah Indonesia 70 persennya adalah lautan. Termasuk juga area air danau ,dan sungai.
Bukan tanpa alasan menyimpulkan laut adalah sumber daya ekonomi. Karena laut memiliki ikan dengan segala jenisnya,Tidak salah untuk menetapkan Cetak Biru Program Kelauatan. Seperti symbol Tentara Nasional Angkatan laut kita yaitu Yales Veva Yayamahe atau Di laut kita jaya
Dengan kata lain bisa menjadi penghasil uang, menjadi penghasil dollar. Menjadi sumber daya ekonomi, sebab dilaut ada dollar. Tinggal lagi bagaimana laut menghasilkan dollar,
Ahli kelautan dari IPB Bogor, Profesor Rokhmin Dahuri baru baru ini menyatakan perlunya Indonesia membangun ekonomi kelautan untuk mensejahterakan rakyat.
“Bumi air dan ruang angkasa serta apa yang didalanya harus digunakan untuk sebesar besarnya untuk kepentingan rakyat. Jadi tidak boleh lautan kita mubazir, jadi lahan yang tidur, tanpa fungsi kesejahteraan untuk rakyat”;tegas Rokhmin Dahuri.
Kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanann itu, potensi yang tekandung pada perikanan darat dan prikanan laut harus menyumbang pada pembangunan.” Termasuk kontribusi pada anggaran pembangunan daerah (APBD) Sumatera Barat” ujarnya dihadapan forum Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat, 10 Desember 2021 yang lalu.
Bagaimanapun, Rokhmin Dahuri sebagai guru Besar Kelautan dan Perikanan IPB Bogor, amat terbuka.Tanpa tedeng aling aling ia tegar dalam bidang keahliannya ini dan berjuang untuk menjadikan cetak biru pembangunan Indonesia kedepan.Diakuinya memang hal itu tidak mudah setidaknya karena ada 9 masalah. Yaitu:
Pertama, terbatasnya infra struktur perikanan, seperti transportasi, irigasi ,pelabuhan.
Kedua, masalah pencemaran degradisi fisik.
Ketiga, dampak perubahan iklim. Keempat, suku Bunga Bank yang tinggi.
Kelima, ego pejabat daerah dan konflik kewenanganan.
Keenam, iklim investasi.
Ketujuh, kualitas SDM, ethos kerja dn akhlak rendah.
Kedelapan, kerjasama pemerintah,,Swasta, akademi dan masyarakat.
Kesembilan, kebijaksanaan politik ekonomi belum kondusif.
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas diajukan 3 strategy yaitu:
Pertama, modernisasi,peralatan ,transportasi, pengolahan.
Kedua , diversikasi usaha berbasis komodity, jenis tangkap dan sebagainya.
Ketiga, pengembangan kawasan
Dari strategy diatas tujuannya ingin mencapai pensejahteraan masyarakat.
Yang terutama ditujukan masyrakat pesisir dalam arti peningkatan pendapatan dan mengurangi kemiskinan.
Akhirnya bagi kita tampilan Rokhmin Dahuri dengan gagasan laut yang mensejahterakan dari program yang disampaikan merupakan harapan kita bangsa Indonesia.
Sukses ini menjadi langkah brilian kedepan dalam memaksimalkan laut sebagai pengganti tanah yang selama ini menjadi sumber utama ekonomi . Semoga !.
Jakarta 13 Desember 2021
*) Dr Mas ud HMN adalah putra desa Serosa, Kaunsing. Kini Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta.
Tulis Komentar