Konflik Perumahan

Akses Masuk Perumahan 'Windaro Permai' Masih Ditutup, Warga Makin Resah: Dalam Kondisi Darurat Mobil Damkar dan Ambulance Tidak Bisa Masuk

Jalan masuk perumahan Windaro Permai, RT 03 RW 01 Delima, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, yang sampai sekarang masih ditutup dengan coran semen permanen oleh warga. Ft.ZET/ANews

PEKANBARU (ANews) - Akses masuk kompleks Perumahan 'Windaro Permai' di RT 03/RW 01, Kelurahan Delima, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru (Riau), sampai saat ini masih ditutup permanen dengan coran semen oleh segelintir oknum warga perumahan Wadya Graha 1 yang jadi tetangga perumahan Windaro Permai. Akibatnya, ratusan warga tinggal di perumahan seperti hidup di penjara terkurung tembok sekeliling.

Warga perumahan 'Windaro Permai' sangat khawatir jika jalan masuk perumahan masih ditutup, pasti berdampak lebih serius lagi ke depan misalnya jika kondisi darurat mobil ambulance dan mobil pemadam kebakaran (damkar) tidak bisa masuk ke kompleks perumahan.

"Kami membeli rumah di Windaro Permai karena setahu kami pengembangnya legal dan memiliki semua izin. Akses masuk perumahan yang dipasarkan sejak awal kepada kami sebagai konsumen sesuai master plan, site plan dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga melalui Jalan Amarta perumahan Wadya Graha 1. Lalu sekarang tiba-tiba jalan masuk ditutup total dan warga Windaro Permai diminta mencari jalan masuk baru," ujar Tika dan Tata mewakili warga 'Windaro Permai' ketika ditemui wartawan AmanahNews, Kamis (27/7).

Sebagai warga negara Indonesia, kata warga, mereka tentu berhak pula hidup nyaman di perumahan yang dibeli secara legal. Namun ironisnya, gara-gara ada segelintir orang yang memaksakan kehendak dan mengklaim jalan yang dilewati warga Windaro Permai merupakan milik mutlak mereka makanya mereka pun bisa semaunya menutup.

"Terus terang saja kami warga perumahan Windaro Permai benar-benar resah karena penutupan jalan masuk yang semena-mena ini sudah berdampak serius. Warga terutama anak-anak terpaksa harus jalan kaki ke luar kompleks dalam kondisi hujan dan panas. Beberapa waktu lalu ada warga Windaro yang sakit parah dalam keadaan darurat perlu ambulance terpaksa digotong ke luar kompleks. Bahkan ironisnya, tiga hari yang lalu nyaris saja ada rumah warga terbakar di Windaro Permai jika tidak cepat diketahui. Kalau terjadi kondisi darurat seperti inilah yang dikhawatirkan warga karena mobil damkar dan ambulance tidak bisa masuk perumahan," tegas belasan warga Windaro Permai yang ditemui kemarin.

Agar derita dan keresahan warga Windaro Permai tidak berlarut-larut, mereka sangat berharap semua pihak terkait bisa menyelesaikan masalah ini secara tuntas. Apalagi saat ini lebih dari 100 jiwa yang terkurung di Windaro Permai.

"Warga mendesak pihak developer menyelesaikan penutupan akses masuk perumahan Windaro Permai secara tuntas. Kalau memang ada persoalan, tolong pengembang selesaikan jangan karena ego yang jadi korban justru warga. Sebaliknya developer enak saja hidup nyaman di luar ketika kami warga Windaro Permai hidup seperti dalam penjara," ucap belasan warga yang menolak disebut namanya.

Selain itu, warga juga minta pihak Pemko Pekanbaru, Dinas PU dan Pemukiman, pihak kepolisian dan pihak-pihak lain turun tangan menyelesaikan masalah ini. "Kalau pemblokiran jalan masuk perumahan ini tidak juga selesai kami pun khawatir akan terjadi masalah yang lebih besar lagi. Lama-lama warga pasti akan hilang kesabarannya karena siapa yang mau tinggal di perumahan yang tidak ada akses keluar masuk. Apalagi kenyamanan dan ketenangan hidup kami terganggu terus," tegas warga Windaro Permai lain.

Wadya Graha 1

Menurut keterangan, aksi penutupan jalan masuk perumahan Windaro Permai hampir sejak sebulan belakangan dilakukan oleh segelintir warga yang tinggal di Wadya Graha 1. Pemicunya disebutkan karena warga Wadya Graha tersinggung atas arogansi yang ditunjukkan pihak pengembang selama ini.

Namun demikian, yang disesalkan adalah hanya gara-gara developer bertikai dengan warga Wadya Graha 1 yang jadi korban justru ratusan warga Windaro Permai yang sudah menghuni rumah mereka hampir sejak satu tahun belakangan.

Sementara itu, Camat Binawidya Indah Vidia Astuti yang turun ke lapangan pekan lalu, meminta warga Wadya Graha 1 untuk sama-sama menyelesaikan permasalahan dengan developer Windaro Permai secara dialog.

"Saya minta warga tidak paksakan kehendak hanya gara-gara sentimen pribadi. Sebab, yang tinggal di Windaro Permai itu juga warga negara yang sama-sama berhak hidup nyaman berdampingan" ujar Indah. (ZET)



Tulis Komentar