Opini

Mimpi Epi Martison Tuk Panyol: Berantas Dompeng, Mak Uwir Kirim Whats App ke Jokowi

Oleh: Sahabat Jang Itam & Tim

DOMPENG  sangat berbahaya. Banyak habitat penghuni sungai dan penduduk rawa-rawa di Kuantan Singingi yang sudah musnah.

Berbagai dalil dan UU dibuat itu hanya untuk menghabisi habitat mereka.

Coba bayangkan ketika ular, babi, harimau, gajah, beruang, buaya masuak ka kampuang awak, bi bongi ke onyo, habih babunuah inyo.

Padahal awaklah yang mengambil alih kampuang tompek habitat mereka itu..sakik kelian po je Tuak Leman..

Kuuriikii......

Tuk Panyol pagi-pagi sudah heboh di kedai Kopi Bali, Telukkuantan. Banyak oknum yang biasa menerima upeti dan pengusaha dompeng yang ngopi di situ terasa kena sindir.

Namun, tak seorangpun yang berani membantah. Sebab, apa yang disampaikan Tuk Panyol adalah realita yang bisa dilihat di depan mata.

"Koruah air Kuantan kini dek dompeng. Siapo yang harus disalahkan, banyak oknum dapek upeti dari situ," ujar Tuk Panyol.

Untunglah Mak Lenggang datang. Kalau tidak, habis oknum yang ngopi di situ kena sindir Tuk Panyol.

"Tuk Panyol sudahlah... Kalau cucu dan nakan tu tak bisa berhenti mendompeng, laporkan langsung ke Jokowi," ujar Mak Lenggang.

'Kenapa harus melapor ke Jokowi, Mak?" tanya Tuk Panyol pura pura heran.

Mak Lenggang pun mulai bercerita menyampaikan alasannya.  "Silih pimpinan berganti, dompeng tetap eksis beroperasi.  Selagi ada oknum yang minta upeti, tukang dompeng tetap jalan. Diam sajalah, Tuk" ujar Mak Lenggang.

"Kenapa harus lapor ke Jokowi," tanya Tuk Panyol.

Mak Lenngang pun menyela...."Hanya Jokowi yang bisa membasmi dompeng sampai ke akar-akarnya. Kalau diserahkan ke aparat, tak kan selesai. Sudah masuk angin"  jelas Mak Lenggang.

Mendengar saran Mak Lenggang tersebut, cucu Tuk Leman tiba - tiba menyelah.  "Ide mamak masuk akal. Iko baru kaji nan sabonar kaji namo a, Mak," ujar cucu Tuk Leman yang kelihatan masih lemas.

"Mamak sudah tua. Asam garam kehidupan ini sudah mamak lalui. Mamak sudah berbuat ketika kalian masih memikirkan," tambah Mak Lenggang.

Mak Lenggang bercerita ketika jalan di Provinsi Lampung rusak parah, siapa yang  memperbaiki. Jokowi kan...? Pemerintah setempat tak punya daya dan kuasa, padahal dana mereka banyak, tapi masuk ke kantong mereka. Alamaak...

Begitu juga dengan dompeng di Kuantan Singingi ini. Buka tutup, buka tutup, buka tutup. Seharusnya ketika sudah ditutuuuuuup, jangan dibuka lagi.

Untuk itu Mak Lenggang menyarankan kalau nak menyindir jangan di kedai kopi Bali. Tapi cari langsung Jokowi ke Pulau Bali.  

Untuk menjumpai Jokowi, ada Mak Uwir yang bisa menjembatani.  Kalau orang perlu surat untuk jumpa Jokowi, Mak Uwir menyampaikan pesan cukup via whatsApp saja.

"Itu kaji manurun," ujar Mak Uwir.

Tuk Panyol tersenyum... dia dapat ide baru,  sesuai dengan janji minggu depan dia akan ma-ota lomak dengan Jokowi. Dia akan bahas itu....dia akan enyahkan dompeng dari Bumi Kuantan Singingi.

Namun Mamak Upiak punya pikiran lain. Jika Tuk Panyol jadi maota lomak dengan Jokowi minta dompeng dilegalkan saja. Alasannya sederhana, dompeng bisa menambah sumber  PAD . Dana itu bisa memperbaiki alur sungai Kuantan yang mulai dangkal.

Topian Saidina Ali di Lubuk Jambi kini la dangkal akibat dompeng. Coba ini ditata supaya jalur  tidak TASAKEK waktu pacu.

Penataan itu bisa dilakukan oleh tukang dompeng itu sendiri. Sekarang kesannya dibiarkan sehingga Dompeng bagaikan kapal keruk merusak sungai Kuantan.

Saat ini yang diperlukan kata Mamak Upiak penataan dompeng itu sendiri. Jangan seperti sekarang ba-ga-le-mak peyak.

Tuk Panyol harus bijak juga ....


Publikasi: Forum IKKSIWAKUSI INDONESIA



Tulis Komentar