Opini

Pemanfaatan Teknologi ArcGIS dalam Meningkatkan Pemahaman Terkait Pemetaan dan Penginderaan Jauh bagi Siswa/i SMA di Kota Pekanbaru

Oleh: Ade Wahyudi

PEMANFAATAN teknologi dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Di era industri digital 5.0, literasi data dan teknologi menjadi sebuah tantangan dan sekaligus peluang bagi siswa/i dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengembangan keterampilan, khususnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. 

Dalam proses pembelajaran, penguasaan materi, peningkatan keterampilan berupa kemampuan dalam mengakses, menganalisis dan berpartisipasi dalam mengatasi persoalan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa/i. Apabila pemanfaatan teknologi diterapkan di sekolah dengan baik, maka tentunya hal ini akan berdampak kepada peningkatan pemahaman siswa/i terkait materi yang diberikan oleh guru di sekolah (Astini, 2019), misalnya pemanfaatan teknologi ArcGIS pada mata pelajaran geografi.

ArcGIS merupakah sebuah perangkat sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah, menyimpan data atau menganalisis informasi geografi (Donya et al., 2020; Ryka et al., 2020). Pengenalan dan pemanfaatan teknologi ini mampu meningkatkan kemampuan siswa/i di Sekolah Menengah Atas (SMA), terutama dalam mata pelajaran geografi, dengan sub-materi pemetaan. Selama ini, media pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa/i terbatas hanya kepada buku cetak dan lembar kerja siswa (LKS). Sehingga, media dan literasi teknologi yang diterapkan masih rendah dan belum mampu melatih elemen keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Akibatnya, siswa/i seringkali mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan, khususnya terkait pemetaan dan penginderaan jauh.

Pada dasarnya, Dalam materi pemetaan dan penginderaan jauh terdapat beberapa sub-materi yang dapat dipraktekkan secara langsung dengan penggunaan teknologi ArcGIS agar, materi dapat dipahami dengan mudah oleh siswa/i, seperti; (1) data vektor dan data raster, (2) jenis peta tematik dan sumber data seperti google earth pro, DEM, SAS Planet, (3) komponen peta, (4) proses digitasi kawasan, (5) citra foto, (6) foto udara, (7) citra non-foto, hingga sistem informasi georafis. 

Artinya, dengan mengintegrasikan pemanfaatan teknologi kedalam sistem pembelajaran tentunya, akan mempermudah siswa/i dalam memahami materi pemetaan dan penginderaan jauh sekaligus melatih kemampuan (skill) dalam menggunakan teknologi di era digital, yaitu ArcGIS. 

Namun, yang pertama dan paling utama yang harus dilakukan di setiap sekolah menengah atas adalah dengan memberikan pelatihan (training) kepada pada guru agar meraka memiliki standar ilmu dan pengalaman praktikum yang baik. Sehingga, ketika dalam menjelaskan atau proses belajar-mengajar, para guru dapat membimbing dan melatih para siswa/i dalam proses praktikum menggunakan teknologi ArcGIS demi mempermudah proses transformasi ilmu pengetahuan terkait pemetaan dan penginderaan jauh. 

 

Ade Wahyudi Dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR)

 

 



Tulis Komentar