Daerah

Tingkatkan Produksi Gas, EMP Bentu Start-up dan Commissioning Proyek BCP Segat di Langgam

Lokasi fasilitas Booster Compression Plant (BCP) Segat yang terletak di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. EMP Bentu Limited berhasil menuntaskan proyek start-up dan commissioning fasilitas Booster Compression Plant (BCP) Segat. (F: Ist/Anews)

LANGGAM (A/News) - EMP Bentu Limited berhasil menuntaskan pekerjaan start-up dan commissioning Fasilitas Booster Compression Plant (BCP) Segat berkapasitas 60 MMSCFD yang terletak di Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Dengan selesainya proyek tersebut maka diharapkan terjadi peningkatan produksi gas yang diproduksi perusahaan.

 

Start-up dan commissioning dalam industri gas bumi adalah tahapan pekerjaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh peralatan dan instalasi berada dalam keadaan siap untuk dioperasikan secara kontinu. Sebelum dilakukan start-up dan commissioning, peralatan dan instalasi yang terpasang telah melewati tahapan pengujian individu untuk memastikan kesesuaian dengan desain, standard/code, dan peraturan yang berlaku.

VP Project & Facilities EMP, Kusnu Budi Hartanto ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam Proyek BCP Segat ini, khususnya SKK Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), PT Sarana Gastekindo Utama sebagai Kontraktor penyedia jasa, dan pekerja EMP Bentu Limited, sehingga pekerjaan start-up dan commissioning BCP Segat dapat terlaksana dengan baik.

"Tujuan Pembangunan BCP Segat adalah untuk menjaga kontinuitas volume produksi gas bumi dari Lapangan Segat yang telah mengalami penurunan tekanan reservoir secara alami. Dengan dioperasikannya booster compressor di BCP Segat, maka gas dari reservoir dapat diproduksikan dengan tekanan kepala sumur yang lebih rendah sehingga akan didapatkan laju alir gas yang lebih besar sehingga produksi gas akan meningkat", ujar Kusnu Budi

"Start-up dan commissioning BCP Segat dimulai pada 29 Januari 2024 dengan tahap awal mengalirkan gas (gas-in) dari existing Segat Manifold ke BCP Segat, kemudian mengoperasikan peralatan utility seperti air compressor, gas engine generator, flaring system, dan lain-lain. Sedangkan Booster Compressor dijalankan dengan tanpa beban terlebih dahulu", kata Kusnu Budi

Pekerjaan tersebut cukup menyita waktu karena beberapa peralatan utama perlu setting parameter operasi dan juga beberapa kendala teknis lainnya. “Alhamdulillah berkat team work yang solid, pada tanggal 2 Februari 2024 lalu BCP Segat telah onstream dengan aman,” kata Kusnu Budi kepada media, Selasa, 6 Januari 2024.

Sementara itu Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan apresiasi kepada EMP Bentu atas keberhasilan menyelesaikan Proyek Booster Compressor Plant (BCP) Segat sehingga dapat onstream pada 2 Februari 2024.  "Saat ini proyek BCP akan meningkatkan produksi gas dari Lapangan Segat sebesar 8 MMSCFD sehingga total saat ini mencapai 42 MMSCFD dan nantinya akan terus dimaksimalkan sesuai dengan kapasitas dari BCP Segat sebesar 60 MMSCFD," ujar Rikky.

Rikky menambahkan, SKK Migas hingga saat ini juga masih mengawal beberapa kegiatan proyek-proyek lainnya di Grup EMP yaitu BCP Seng dan fasilitas produksi MSTB yang masih dalam proses finalisasi menuju onstream.

"Dalam proyek ini semua pengawasan kami dorong untuk dijalankan sesuai prosedur dan standar keteknikan yang berlaku, sehingga pekerjaan dapat dijalankan dengan aman dan selamat," kata Rikky.

Di tempat terpisah, Area Manager EMP Bentu Limited Yoyok S Purwanto, dengan beroperasinya BCP Segat maka gas yang diproduksi dari Lapangan Segat meningkat dari rata-rata sebesar 34 juta kaki kubik perhari (MMSCFD) menjadi 42 MMSCFD atau terjadi peningkatan sebesar 8 MMSCFD. Secara bertahap produksi gas dari Lapangan Segat akan ditingkatkan hingga 60 MMSCFD sesuai kapasitas BCP Segat.

"Selain untuk kepentingan produksi perusahaan, beroperasinya booster compressor ini juga menimbulkan multiplier effect yang dirasakan oleh masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti adanya penyerapan tenaga kerja warga tempatan, tumbuhnya UMKM baru di area pemukiman yang tidak jauh dari lokasi plant dan sebagainya," katanya.***



Tulis Komentar