Netizen Heboh

Mencuat ke Publik, Anak Pejabat Pekanbaru Diterima di Prodi Pendidikan Dokter Unri Berbekal "Surat Sakti"

Foto rekomendasi Firdaus disandingkan dengan foto bukti diterimanya "N"

PEKANBARU (ANEWS) - Kehebohan kini melanda para netizen di jagad maya, menyusul terkuaknya "keanehan" dalam penerimaan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter di Universitas Riau (Unri).

Keanehan itu pada awalnya terungkap dari sebuah akun yang mengunggah "Surat Sakti" Walikota Pekanbaru Firdaus (kini mantan walikota) yang merekomendasi seseorang bernama "N" agar bisa diterima di Prodi Dokter Unri.

Dilansir dari kumparan.com, Kamis (21/7/2022), jagat Twitter dihebohkan sebuah unggahan akun @pn7l7h. Dalam sebuah utas, akun tersebut menjabarkan surat rekomendasi mantan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, terhadap penerimaan mahasiswa baru (PMB) bernama "N".

Dalam berita itu disebutkan, "N" diduga adalah anak dari pejabat publik, yakni Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru, Yuli Usman.

Surat yang dikeluarkan tanggal 31 Januari 2022, ditandatangani Firdaus dan ditujukan kepada Rektor Unri.

Surat Nomor: 826.1/BKPSDM-PKA/236/2022 itu secara gamblang memohon agar pihak kampus mempertimbangkan "N" untuk dapat diterima pada program Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Unri Tahun Akademik 2022.

Lantas, "N" pun dinyatakan lulus sesuai bidang yang diminatinya. Dalam utas unggahan itu, terpampang foto "N" serta pejabat publik yang diduga orangtuanya.

Netizen pun dibuat geram dengan adanya dugaan penerimaan mahasiswa baru Unri menggunakan rekomendasi mantan orang nomor satu di Kota Pekanbaru tersebut.

Mereka beramai-ramai mengomentari utas yang diunggah pada Selasa, 19 Juli 2022 sore itu. Seperti dikatakan akun Twitter @balla*** yang merasa keberatan.

"Jangan karena mentang-mentang anak pejabat bisa dapat rekomendasi utk masuk PTN. Kasihan ya temen yang lain harus berjuang keras untuk dapat masuk PTN yang diinginkan," tulisnya dan menandai akun Twitter Presiden Jokowi dan Mendikbud Nadiem Makarim.

Hal yang sama dikomentari @Dauph***. "Enak banget dapat rekomendasi. Bisa ya main rekom begitu? Oh bisa aja sih tergantung orangtuanya," tulisnya.

"Jalur orang dalam nih ceritanya," sambung @dee***.

"Kalau orang berpengaruh bisa begini ya, kasihan anak-anak yang lain," lanjut @mel***.

Sementara itu, Yuli Usman selaku orangtua Nabila belum memberi tanggapan saat dimintai konfirmasi oleh Selasar Riau, media kerjasama kumparan.com, Rabu, 20 Juli 2022 malam.

Kepala BKPSDM Kota Pekanbaru, Baharudin, terkait hal ini juga mengaku tidak tahu. Dirinya justru kaget mendapatkan kabar itu. (*/kpr)



Tulis Komentar