Opini

Mengenal Pacu Jalur sebagai Warisan Kebudayaan

Dr. Masud HMN. (F:ist-Anews)

Oleh : Dr. Masud HMN

Momentum  Hari Ulang Tahun Kemerdekaan adalah hari bersejarah. Kita peringati dengan  menampilkan warisan orisinil bangsa. Seperti pakaian, makanan, maupun warisan yag lain, contohnya pacu jalur. Selain dari bagian olah raga, kegiatan pacu jalur merupakan  budaya tradisi penduduk setempat yang sangat diandalkan. Karena itu sangat relevan untuk diangkat bersama. Warisan budaya yang orisinil milik rakyat lokal.

Bila menjadi juara, buat pemenang olahraga sepak bola, hal itu menjadi suatu kebanggaan, demikian dengan pacu jalur. Jika menjadi juara atau pemenang dalam lomba tersebut, juga  akan timbul rasa bangga. Karena sama-sama menghasilkan prestasi, sama-sama hasil keringat sebuah kerjasama tim.

Tradisi pacu jalur menjadi kebiasaan masyarakat Kuantan Singingi yang turun temurun. Tradisi ini dilakanakan pada ulang tahun kemerdekaan RI yang dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan acaranya diikuti orang tua dan para kaum muda dari berbagai latar belakang penghidupan yang berbeda. 

Nama tradisi pacu jalur atau pacu perahu, berawal dilaksanakan sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun l908. Yaitu lomba perahu cepat yang awal mulanya dikaitkan dengan memperignati hari ulang tahun Raja Belanda Ratu Welhelmina. Kemudian kebiasaan ini berlangsung lama dan berlanjut menjadi sebuah tradisi hingga sekarang, yaitu kurang lebih 114 tahun umurnya.

Dalam bahasa daerah Jalur berarti perahu khas. Dibuat dari kayu panjangnya 25 sampai dengan 40 meter. Lebar perahu satu setengah meter. Pembuatannya diusahakan dengan kerjasama banyak orang yang menurut Raja Jose ini sesuai dengan esensi budaya Bhineka Tunggal Ika.

Mengutip dari Kepala Dinas Prawisata Provinsi Riau Roni Rahmat bahwa Agustus tahun ini puncaknya diadakan di Tepian Narosa Batang Kuantan 21 sampai dengan 25 Agustus 2022. Helat akbar ini akan dikunjungi dan dihadiri banyak masyarakat lokal dan luar Kuantan Singingi. Lantaran pesta yang serupa ini tak ada di daerah lainnya.

Kini Pacu Jalur menjadi proyek prawisata yang andal bagi Kabupaten Kuantaan Singingi. Bukan hanya menikmati lomba Pacu Jalur, melainkan juga menjadi area promosi daerah. Semisal promosi makanan khas, musik dan kesenian daerah Kuansing.

Dalam kalender Indonesia pacu jalur termasuk dalam iven nasional sebagai peluang pariwisata nasional. Karena itu momentum pacu jalur ini amat beharga dan harus kita maksimalkan, terlebih dalam  mencapai tujuan bersama. Demikianlah hendaknya.

DR. Masud HMN adalah Dosen Universitas Muhammaduyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Emmail [email protected]
 
 



Tulis Komentar