Opini

Membaca Kinerja Ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi dari Angka Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Oleh : Prof. Dr. Ir. Asdi Agustar, M.Sc

Pembangunan ekonomi seringkali didefinisikan sebagai serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk  meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin. Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan kinerja perekonomian suatu wilayah, maka perlu disajikan statistik Pendapatan Regional secara berkala untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, maupun swasta.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu daerah (Propinsi/Kabupaten) yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan (riil).

PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.

PDRB  merupakan ukuran kinerja perekonomian suatu daerah selama kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan buku panduan System of National Accounts (SNA) yang berlaku secara internasional. SNA menyajikan aturan dan prinsip akuntansi secara umum, yang wajib digunakan oleh semua negara dalam menyusun statistik neraca nasional. Namun di dalam implementasinya, ada beberapa ketentuan yang disesuaikan dengan ketersediaan data dan sistem perstatistikan yang berlaku di masing-masing negara. Indonesia, secara bertahap telah melakukan penyesuaian yang dimaksud. SNA yang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia disebut sebagai Sistem Neraca Nasional Indonesia (SNNI).

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian suatu wilayah setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah : 

(1) PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun. (2) PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. (3) Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah. 

Diskripsi berikut merupakan bacaan terhadap kinerja pembangunan ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi berdasarkan Data PDRB yang di keluarkan oleh BPS Propinsi Riau tahun 2023.

Perobahan Angka PDRB riil = Laju Pertumbuhan Ekonomi

Bagi banyak kalangan, peningkatan angka PDRB riil (PDRB atas dasar harga konstan), dipandang lebih penting dibandingkan nilai absolut PDRB itu sendiri (PDRB atas harga yang berlaku). Nilai absolut PDRB hanya menunjukkan besarnya produksi barang dan jasa di suatu wilayah pada waktu tertentu. Sementara perobahan angka PDRB riil bisa menggambarkan tingkat perubahan produksi yang terjadi di suatu wilayah. Secara tidak langsung, perobahan angka PDRB riil bisa menggambarkan perkembangan kondisi ekonomi suatu wilayah dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya perobahan angka PDRB riil dikenal juga dengan sebutan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LP) suatu daerah. 

Teori ekonomi klasik juga mengisyaratkan bahwa indikator pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang paling penting untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah atau wilayah. Selain itu, indikator ini juga lebih dikenal dan lebih sering digunakan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir (2020-2022) perobahan angka PDRB riil ( asat dasar harga konstan) yang dibaca sebagai pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kuantan Singingi memperlihatkan trend yang posititif. Rata-rata pertumbuhan berturut turut 1,01%;  3,75% dan 4,71%, masing-masing pada tahun 2020, 2021 dan 2022 dengan rata-rata 3,16%. Angka ini dikenal dengan sebutan  laju pertumbuhan ekonomi. Bila dibandingkan dengan angka propinsi Riau secara umum, periode yang sama adalah; -1,13%, 3,36%, dan 4,55%. dengan rata 2,64%.

Bila dibandingkan dengan angka PDRB riil Kabupaten/Kota lainnya, Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2022 berada pada peringkat ke 6 dari 13 Kabupaten/Kota yang ada di di Propinsi Riau. Angka pertumbuhan PDRB riil yang tertinggi adalah kota Dumai (3,77%), sedangkan yang terendah di Propinsi Riau adalah Kabupaten Bengkalis (-0,19%). Angka tersebut mencerminkan bahwa kemajuan ekonomi Kabupaten Kuansing dalam 3 tahun terakhir lebih cepat dibadingkan dengan kemajuan ekonomi Propinsi Riau secara umum.

Grafik ; Rata-Rata laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota se Propinsi Riau 2020-2022 (persen).

Sumber : BPS Propinsi Riau 2023

PDRB Per Kapita ADHB

PDRB per Kapita merupakan suatu ukuran yang dapat dijadikan cerminan ’kasar’ tentang tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Dikatakan ’kasar’ karena angka ini hanya menggambarkan produktivitas ekonomi suatu wilayah tetapi tidak mencakup gambaran mengenai kondisi sosial masyarakat. Di samping itu, data ini juga tidak bisa mencerminkan distribusi pendapatan masyarakat secara riil, karena tidak semua masyarakat memiliki akses serta pendapatan yang sama. Kendati demikian, sebagai salah satu proxy untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk. Paling tidak angka ini dapat dijadikan gambaran untuk melihat tingkat pendapatan mayarakat secara umum.Berdasarkan angka itu pemerintah dapat menilai pengaruh kinerja pembangunan yang telah berjalan terhadap tingkat perekonomian penduduk, serta dapat melakukan perbandingan antar wilayah atau pun antar tahun. 

PDRB per kapita dihitung dengan cara membagi data PDRB terhadap jumlah penduduk pada pertengahan tahun. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya nilai tambah yang diciptakan atau diterima setiap penduduk pada tahun tertentu, sehingga secara tidak langsung akan menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk di daerah atau wilayah bersangkutan. Sedangkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan riil dari pendapatan perkapita. Semakin besar nilai PDRB per kapita, maka dapat dikatakan suatu daerah atau wilayah makin sejahtera atau makmur.

Bila dirujuk data BPS Propinsi Riau (2022) jumlah penduduk Propinsi Riau 6.735.329,00 Jiwa. Pada tahun yang sama angka PDRB ADHB 99.589,59 milyar rupiah. Dengan demikian PDRB per kapita propinsi Riau adalah 147,22 juta rupiah/tahin. Pada tahun yang sama,  jumlah penduduk Kabupaten Kuansing tercatat 351.786,00 jiwa dengan angka PDRB ADHB 44.994,00 milyar rupiah. Dengan demikian PDRB per kapita Kabupaten Kuansing pada tahun tersebut adalah sebesar 127,90 juta rupiah/tahun. Setiap penduduk Kabupaten Kuansing memiliki pendapatan sebesar lebih kurang 10,65 juta rupiah tiap bulan. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata PDRB per kapita propinsi Riau.

Namun demikian angka PDRB per kapita Kabupaten Kuansing masih lebih baik dari Kabupaten Inhu (114,64 juta), Inhil ( 125,78 juta), Kampar (115,8 juta), , Rohul ( 83,46 juta ) dan Rohil (114,71 juta). 

Bila dilihat angka PDRB ADHB dalam 3 tahun terakhir, secara kasar dapat dikatakan bahwa dari waktu ke waktu, kesejahteraan penduduk Kabupaten Kuansing terlihat semakin membaik.

Sejalan dengan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku yang menunjukkan trend meningkat, PDRB per kapita atas dasar harga konstan pun juga menunjukkan perilaku yang sama. Jika di tahun 2020, besarnya PDRB per kapita atas dasar harga konstan mencapai Rp 70,18 juta maka di tahun 2022 sudah mencapai Rp 73,66  juta. Secara lengkap, perkembangan indikator agregat PDRB Kabupaten Kuantan Singingi dapat disimak dalam TABEL berikut ini.

 

Laju Pertumbuhan PDRB riil per Kapita

Jika LPE menggambarkan perkembangan kondisi ekonomi suatu wilayah dari waktu ke waktu, yang secara kasarnya menunjukkan perkembangan kemampuan suatu wilayah dalam memproduksi barang dan jasanya, maka laju pertumbuhan PDRB riil per kapita menunjukkan perkembangan kemampuan setiap penduduk dalam menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar laju pertumbuhan PDRB riil per kapita, maka semakin besar pula perkembangan kemampuan setiap penduduk dalam menghasilkan barang dan jasa. Oleh karenanya, indikator ini digunakan sebagai pendekatan (aproksimasi) untuk melihat besarnya pertumbuhan pendapatan yang diterima setiap penduduk. 

Dalam periode 2020-2022 laju pertumbuhan PDRB rill per kapita untuk Kabupaten Kuansing berkisar antara 1,02 persen hingga 4,71 persen. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diterima setiap penduduk Kuansing tahun 2023 tumbuh 4,71 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Pada tahun yang sama rata-rata propinsi Riau hanya 4,55%. Sedangkan bila dibandingkan dengan Kabupaten dan Kota yang ada di propinsi Riau, pertumbuhan PDRB riil Kabupaten Kuansing berada pada peringkat ke 6 dari 13 Kabupaten/Kota yang ada.

Kesimpulan

Anggka PDRB berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan merupakan indikator kasar kinerja ekonomi suatu daerah baik Kabupaten maupun Propinsi. Dengan hanya menggunakan angka PDRB saja belum cukup untuk menilai kinerja ekonomi dari daerah.

Dengan mengolah  angka PDRB HB maupun PDRB HK yang dipublikasi BPS Propinsi Riau untuk tahun 2020-2022 (tiga tahun terakhir), terlihat bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB per kapita Kabupaten Kuansing berada diatas rata-rata propinsi Riau. Bila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya, Kinerja Ekonomi Kabupaten Kuansing berada pada posisi tengah. Trend kinerja perekonomian dalam 3 tahun terakhir berada pada kondisi yang terus semakin baik (meningkat).

 

Penulis adalah Guru Besar Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Universitas Andalas, Penggiat Forum Diskusi Keluarga Kuantan Singingi.



Tulis Komentar