Opini

Mimpi Epi Martison Tuk Panyol: Kuantan Usak, Pacu Jaluar Terancam

Oleh: Sahabat Jang Itam & Tim

"KALAU koriang Kuantan, nan barayir danau. Kito nak pacu juo. Di elo je jalur tu ka danau tu komposer. Kalau ndak baitu, koruak pasir Kuantan tu dulu, kalau barayir situ, bisa pacu liak mah."

Tuk Panyol terkejut membaca komentar Prof. Asdi di group. Tak biasanya Guru Besar UNAND, Padang asal Inuman menulis seperti itu.

Sembari menunggu Mak Lenggang, cucu Tuk Leman, Mak Upiak dan ajudannya meninjau lokasi SMK Seni Budaya,  Tuk Panyol membalas pesan Prof. Asdi. Pesan itu dikirimnya ke WAG sebagai bentuk keprihatinannya dengan nasib pacu jalur ke depan. 

Yobonar nua Prof. 

Kalau lai nak mempertahankan..

Kalau lai nak  melestarikan... 

Kalau lai nak mengembangkan.. Kalau lai nak  menghargai..

Kalau lai nak  samo-samo bertanggung jawab moral ke kebudayaan pacu jaluar leluhur rang awak tu... 

Kalau lai...

Kalau lai...

Kalau lai...

Kalau lai, bukan sekedar basa basi...

Usahokanlah jangan sampai koriang kuantan. Jangan  sampai ilang hutan-hutan  tompek tumbuh kembang kayu-kayu  jaluar awak di....

Terkecuali kito sudah memang  harus memulai untuk menggeser kebudayaan pacu jaluar dengan olah raga pacu jalur dikarenakan hutan rusak, kuantan la  usak.

Itu lain pulo kaji nyo nua. Yang joleh segalanya di dunio ini tidak ada yang abadi kecuali toko abadi yang jual alat bangunan di Bukittinggi....

Kuuriikii....

-------

KETIKA Mak Lenggang datang bersama cucu Tuk Leman, mereka membahas komentar Prof. Asdi dalam WAG itu.

Kalau nanti seperti itu kenyataannya  kata Tuk Panyol lima atau 10 tahun ke depan pacu jalur di tepian Syaidina Ali  Lubuk Jambi Kuantan Mudik akan pindah ke danau Kebun Nopi.

"Kenapa pula?" tanya Tuk Lenggang heran.

Mamak tak melihat perkembangan terkini. Tepian Syaidina Ali kini  sudah dangkal. Banyak jalur nan ta-sa-kek akibat air yang sudah dangkal tersebut. Parah... parah... parah.. Kalau tidak ada action untuk perbaikannya. 

 "Kenapa ini bisa terjadi," tanya Mak Lenggang heran. 

Menurut Tuk Panyol semua itu terjadi karena ulah dompeng yang makin mendompleng. Ulah dompeng yang makin merajalela tanpa malu merusak Tepian Syaidina Ali. 

Kini kata Tuk Panyol susah menertibkan dompeng karena banyak oknum yang mendapat upeti dari situ. Banyak pemain dompeng yang dibekingi orang orang hebat, termasuk aparat. 

Setelah Tepian Syaidina Ali tidak tertutup kemungkinan Tepian Narosa di Telukkuantan akan mengalami hal yang sama. 

"Tanda-tandanya sudah terlihat. Musim kemarau sudah  bisa jalan kaki dari lokasi pancang star di Desa Koto Taluk menuju Desa Seberang Taluk. Begitu juga sebaliknya," ujar Tuk Panyol. 

"Tak ado nan abi beres deh...aparat  pun tak bisa berbuat banyak. Kalau upeti sudah bicara, semuanya akan hancur. La jole dompeng di depan mata mereka, mau menegur pun menunggu perintah atasan. Kiamatlah dunia, tangkoklah buayo," ujar Tuk Panyol.

Mak Lenggang termasuk orang yang tak percaya dengan aparat  dalam membasmi dompeng. Ini terbukti makin banyak aparat, dompeng makin merajalela. 

Untuk membasmi dompeng, disitulah sebenarnya peran Limbago Adat Nagori (LAN) dan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kuantan Singingi. Tapi mereka juga tak mampu berbuat banyak. 

"'Mungkin la masuk angin lo, Mak," ujar cucu Tuk Leman menyela pembicaraan Mak Lenggang. 

Cucu Tuk Leman menambahkan peran  induak-induak juga  bisa memberantas dompeng.  Suruah induak-induak demo ke lokasi dompeng abi lari tukang dompeng itu ma. La ilang raso malu tukang dompeng du kini,"  tambah cucu Tuk Leman.

Cucu Tuk Leman memuji peran niniak mamak di Kenegerian Sentajo yang komit menjaga Tepian Datuk Simambang. Di sepanjang tepian itu tak ada dompeng yang beroperasi. 

Tepian Datuk Simambang  kata cucu Tuk Leman merupakan arena pacu jalur terbaik di Kuantan Singingi. Selain alurnya lurus dan panjang, kedalaman juga stabil. 

"Niniak mamak di Kenegerian Sentajo bisa memelihara tepian Datuk Simambang dari dompeng kenapa ninik mamak di daerah lain tidak bisa," tanya cucu Tuk Leman heran. 

"La masuk angin pulo niniak mamak di kenegerian lain. Di Sentajo mano berani mendompeng di sepanjang Tepian Datuk Simambang, nak konai COKAU dek masyarakat setempat,"  jawab Mak Lenggang. 

Sampena HUT ke-66 Provinsi Riau Tuk Panyol berharap enyahkan dompeng di Kuantan Singingi.  

"Kalau Pak Gubernur Riau tak bisa, biarlah Kuantan Singingi nanti bergabung dengan Provinsi Sumatera Tengah?"

Dompeng... dompeng.... dompeng, gara-gara dirimu pacu jalur bisuak pindah ke danau lai...

Tangkoklah buayo...

 

Publikasi: Forum IKKSIWAKUSI INDONESIA



Tulis Komentar