Dampak Banjir

Saluran Irigasi ‘Bandar Sembilan Lurah’ di Sumpur Kudus Sijunjung Jebol, Ratusan Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Inilah saluran irigasi ‘Bandar Sembilan Lurah’ di nagari Sumpur Kudus Sijunjung yang jebol karena bajir dan luapan Batang Somi, Jumat (17/11). Ft.ist/ANews

SUMPUR KUDUS (ANews) - Ratusan hektare sawah di Nagari Sumpur Kudus dan Sumpur Kudus Selatan, Kabupaten Sijunjung (Sumatera Barat), kini terancam kekeringan akibat jebolnya “tali bandar” atau saluran irigasi Bandar ‘Sembilan Lurah’ di kawasan itu, Jumat malam (17/11).

Tidak saja terancam kekeringan, jika saluran irigasi ‘Bandar Sembilan Lurah’ yang jebol tersebut tidak segera diperbaiki, justru akan berdampak lebih serius lagi yakni bisa-bisa gagal panen yang akan meluas pada hamparan ratusan hektare tersebut.

Areal sawah dengan tanaman padi organik yang baru tanam jadi rusak karena terendam arus air karena saluran irigasi Bandar Sembilan Lurah yang jebol, Jumat (17/11). Ft. Isr-ANews

Paling mengkhawatirkan lagi yang terancam kekeringan dan gagal panen itu selain tanaman padi pada hamparan sawah biasa, juga ada sekitar 3,3 hektare sawah yang ditanami secara organik.

“Yang kami cemaskan adalah gagal panen karena akibat jebolnya saluran irigasi ‘Sembilan Lurah’ di Sumpur Kudus ini, ada tanaman padi yang baru berumur 4 hari terendam air luberan dari saluran irigasi itu. Karena sudah sehari semalam terendam sudah pasti tanamannya mati, tidak akan berlanjut sampai panen. Ironisnya lagi tanaman padi ini bagian dari sawah organik,” jelas Maizir, salah seorang petani sawah organik di nagari Sumpur Kudus kepada Redaksi AmanahNews, Jumat (17/11).

Menurut Maizir, hujan lebat yang turun sejak Kamis malam hingga Jumat pagi menyebabkan air Batang Somi tempat irigasi Bandar Sembilan Lurah tiba-tiba saja meluap. Saking derasnya arus air yang mengalir ke saluran irigasi menyebabkan saluran irigasi jebol sehingga aliran air yang arusnya sangat deras dengan ketinggian hampir selutut orang dewasa menggenangi semua areal persawahan yang dekat saluran. Termasuk hamparan sawah organik milik dua kelompok tani di Sumpur Kudus tersebut.

Arus air dari saluran irigasi Sembilan Lurah di nagari Sumpur Kudus yang jebol. Ft.ist/ANews

Maizir menyebutkan, jebolnya saluran irigasi juga akan berdampak serius terhadap hamparan sawah di sepanjang saluran irigasi baik areal sawah yang ada di nagari Sumpur Kudus maupun Sumpur Kudus Selatan.

“Kami sangat mengharapkan pihak berwenang khususnya PU Pengairan Kabupaten Sijunjung untuk segera bertindak mengatasi kerusakan saluran irigasi yang jebol karena sangat parah. Sebab, jika tidak cepat diatasi air irigasi tidak mengalir lagi ke sepanjang saluran tersier. Padahal di hilirnya ada ratusan hektare sawah milik petani nagari Sumpur Kudus dan Sumpur Kudus Selatan yang kini baru selesai tanam,” ungkap Maizir.

Sejauh ini sulit diprediksi dampak dan kerugian akibat kerusakan saluran irigasi  ‘Sembilan Lurah’ di Sumpur Kudus itu. Akan tetapi menurut Maizir, dengan asumsi 1 ha sawah organik bisa panen 3 ton maka kerugiannya kalau benar-benar gagal panen akan mencapai puluhan ton. (ZET)



Tulis Komentar