Bencana Alam

17 Rumah Terancam dan 25 Ha Sawah Terendam di Unggan Sumpur Kudus Akibat Batang Sumpur Meluap

Areal sawah masyarakat Unggan di Lubuak Bonai, Jorong Unggan Bukit Sumpur Kudus Sijunjung (Sumbar) yang terendam banjir, Rabu (3/1). Benih yang sudah ditabur hanyut diterjang banjir. Ft.ZET/ANews

UNGGAN SUMPUR KUDUS (ANews) - Sedikitnya 17 rumah terancam hanyut dan sekitar 25 hektare (ha) areal persawahan Rabu (3/1/2024) dinihari terendam banjir di Nagari Unggan, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Hujan lebat yang turun sejak Selasa malam (2/1/2024) menyebabkan Sungai (Batang) Sumpur meluap dan merendam kawasan pemukiman dan areal pertanian di nagari paling ujung di bagian utara Kabupaten Sijunjung tersebut.

Dari pantauan Redaksi AmanahNews Rabu pagi (3/1) tampak puluhan hektare areal persawahan masyarakat Unggan di Lubuak Bonai, Jorong Unggan Bukik, terendam banjir sedalam satu meter dan berubah seperti pemandangan lautan luas.

Menurut Ilen, Vera, Nil dan Imar pemilik sawah di Lubuak Bonai Unggan Bukik mengatakan, selain merusak areal persawahan  dan meruntuhkan pematang sawah. benih padi yang baru sehari setelah ditabur hanyut terbawa arus air Batang Sumpu yang sangat deras.

“Tidak tahu lagi kami harus berbuat apa karena benih yang baru ditabur sudah hanyut. Kalau tidak ada benih pengganti sudah pasti pada musim tanam awal 2024 ini kami tidak bisa tanam,” ujar Ilen dan Vera, Rabu pagi.

Sesuai plakat musim tanam di Nagari Unggan, tradisi yang terjaga sejak dulu ditetapkan awal musim ke sawah yang ditandai dengan mulai tabur benih dilakukan secara serentak sejak 1 Januari 2024 lalu.

Beberapa rumah dan mushalla warga di Koto Baru, Nagari Unggan Sumpur Kudus, Sijunjung (Sumbar) yang terancam hanyut karena banjir Batang Sumpur, Rabu (3/1). Ft.ZET/ANews

Selain merusak benih dan puluhan hektare areal sawah para petani di Unggan, luapan sungai Batang Sumpur juga mengancam 17 rumah warga di Koto Baru, Jorong Lubuak Batapuak, Unggan. Arus Batang Sumpu yang deras menghantam tebing menyebabkan bantaran sungai runtuh.

Karena sebagian rumah warga berada dekat sungai, begitu datang banjir pondasi rumah tergerus banjir dan amblas.

“Kondisi ini sudah kami alami bertahun-tahun, tapi sampai sekarang tidak ada penanganan tuntas. Agar 17 rumah warga terhindar banjir dan warga bisa hidup nyaman, yang diharapkan warga saat ini adalah normalisasi sungai Batang Sumpur dari irigasi Lubuak Layang-layang dan memasang dam di pinggir sungai,” ujar Wati salah seorang warga Koto Baru Unggan. (ZET)



Tulis Komentar