Pamsimas 2023

Proyek Air Bersih Senilai Rp 400 Juta Tidak Berfungsi, Warga Taratak Aro Unggan Kecewa

Ilustrasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas. Ft.ist/net

UNGGAN SUMPUR KUDUS (ANews) - Ratusan warga Jorong Taratak Aro, Nagari Unggan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung (Sumatera Barat), kini benar-benar kecewa. Proyek air bersih berbiaya sekitar Rp 400 juta yang ditunggu-tunggu warga sejak setahun belakangan ternyata tidak berfungsi sama sekali.

“Bagaimana kami tidak kecewa, sarana air bersih yang didambakan warga Taratak Aro sejak lama sampai saat ini airnya tidak mengalir setetes pun. Padahal, sarana air bersih yang dibiayai Pemerintah Pusat melalui proyek Pamsimas itu sudah serah terima 100 persen dengan pemerintahan Nagari Unggan,” ungkap puluhan warga Jorong Taratak Aro kepada Wartawan AmanahNews di Unggan, Kamis (22/2).

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau dikenal dengan sebutan PAMSIMAS, merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU PR.

Air bersih untuk 600-an jiwa

Berdasarkan data yang dimiliki AmanahNews, jumlah rumah atau keluarga yang tinggal di Taratak Aro mencapai sekitar 155 rumah tangga atau sekitar 600 jiwa lebih.

Dijelaskan, ratusan jiwa warga Taratak Aro inilah yang mendambakan sarana air bersih sejak lama. Namun karena pengerjaan sarana air bersih ada “keanehan” sejak awal, menyebabkan proyek pusat melalui Pamsimas berbiaya ratusan juta itu jadi mubazir.

Menurut keterangan, secara teknis proyek sarana air bersih di Taratak Aro dari awal telah mengundang tanda tanya. Sebab, pengerjaan intake dan reservoir di bagian sumber air bersih disebut-sebut tidak sesuai spesifikasi teknis. Pipa utama dari sumber air bersih ke intake terus ke reservoir yang seharusnya memakai pipa berdiameter 3 inci justru digunakan pipa 1,5 inci. Sebaliknya pipa distribusi dari bak penampungan digunakan pipa 3 inci. Begitu pula pipa yang seyogianya ditimbun malah dibiarkan tergeletak di permukaan, sehingga rentan rusak dan pecah tertimpa batang pohon yang tumbang jika hari hujan.

“Kami tidak paham secara teknis apa yang seharusnya dilakukan di lapangan, tapi pekerjaan proyek sarana air bersih Taratak Aro secara kasat mata mengundang tanda tanya,” tutur Gusri dan Amin (bukan nama sebenarnya) warga Taratak Aro.

Warga yang lain mengakui, pipa distribusi dan meteran ke rumah-rumah warga memang sudah tersambung tapi tidak ada gunanya.

“Begitu kran di rumah warga dibuka setetes air pun tidak mengalir. Aneh, proyek ratusan juta jadi mubazir saja,”ujar belasan warga yang menolak ditulis namanya.

Pengawas teknis proyek Pamsimas Taratak Aro Ijet yang dihubungi AmanahNews via telepon belum lama ini, mengaku proyek sarana air bersih itu sudah diserah terimakan ke pemerintahan Nagari Unggan. Bahkan, katanya, sebelum diserahkan ke nagari sarana air bersih ini sudah sempat diuji-coba dan air mengalir walaupun hanya sekejap.

Ijet mengakui, karenaha sering hujan deras, air tidak mengalir dari intake ke reservoir disebabkan intake tertimbun dan ada pipa yang rusak ditimpa kayu.

Sejumlah tokoh masyarakat Unggan malah mempertanyakan sikap pemerintahan nagari yang menerima begitu saja proyek sarana air bersih yang belum berfungsi optimal ketika diuiji coba.

Dalam kaitan itulah, mereka mendesak pihak berwenang turun ke lapangan memeriksa kelayakan teknis proyek Pamsimas Taratak Aro. “Agar semua jelas penyebab proyek sarana air bersih berbiaya Rp 400 juta itu tidak berfungsi, sebaiknya pihak berwenang mengusutnya. Biar semua jelas di mana letak akar masalahnya,”tegasnya. (ZET)



Tulis Komentar