Presiden Shalat Istisqa

60 Titik Api Terpantau di Riau, Jarak Pandang Hanya 800 Meter

Presiden Joko Widodo ikut shalat istisqa di Pekanbaru, Selasa (17/9/2019). (Foto: grc/anews)

PEKANBARU, ANEWS - Berdasarkan citra satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jarak pandang di Kota Pekanbaru 800 meter karena diselimuti kabut asap, Selasa (17/9/2019) pukul 06.00 WIB. Sedangkan, hotspot (titik panas) di Riau sebanyak 60 titik.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno mengatakan, hotspot paling banyak pagi ini di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 27 titik. Selanjutnya di Kabupaten Pelalawan 11 titik, Dumai 8 titik, Indragiri Hulu 6 titik, Indragiri Hilir 4 titik, Bengkalis 2 titik dan Kampar serta Kuantan Singingi masing-masing 1 titik.

"Prakiraan cuaca untuk siang hari ini sampai malam nanti, cerah berawan. Malam nanti, berpotensi jarak pandang menurun diakibatkan oleh kekaburan udara akibat partikel kering seperti asap dan haze. Untuk peluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, tidak merata dan bersifat lokal, disebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, dan sebagian Bengkalis," jelasnya.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini, agar masyarakat waspada terhadap penurunan kualitas udara dan jarak pandang, akibat peningkatan polusi udara yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan.

Presiden shalat istisqa

Sementara itu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) tampak khusyuk mengikuti salat istisqa di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).

Orang nomor satu di Indonesia tersebut berada di saf pertama bersama Gubernur Riau Syamsuar, Wagubri Edi Natar Nasution, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dan Ketua PWNU Riau, Tengku Rusli Ahmad.

Adapun salat untuk meminta hujan kepada Allah Yang Maha Esa tersebut diimami oleh Imam DR H Khairunnas Jamal, M. Ag dan Khatib DR HM Fakhri, MA.

Dalam khutbahnya, DR HM Fakhri mengatakan, bahwa perbuatan membakar hutan dan lahan merupakan dosa besar.

"Tidak ada yang boleh mengazab dengan api kecuali Allah. Bahkan, sarang semut sekali pun tidak boleh dibakar. Apa lagi membakar hutan dan lahan. Ini dosa yang besar," kata khatib. (grc/zet)



Tulis Komentar