Opini

Ada "SUKAR" di SMA Pintar (2)

Oleh: Sahabat Jang Itam dan Tim

ADA hal menarik ketika berkunjung ke SMA Negeri Pintar Kuantan Singingi yang terletak di Jl. Proklamasi No.51, Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau 29566. Selain bangunannya megah,  dan prestasi siswanya yang gemilang banyak hal menarik yang perlu dilihat di SMA ini.

Jika berkesempatan berkunjung ke SMA ini, lihatlah…..! Tepatnya di salah satu sudut ruangan Perpustakaan “Datuk Simambang” SMA kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi tersebut ada sesuatu yang menarik, penuh makna, nilai historis,  dan jangan sampai dilewatkan. 

Di salah satu sudut ruangan perpustakaan SMA ini ada sebuah almari kaca setinggi 1,5 meter dengan lebar 40 cm. Di dalam almari yang terbuat dari bahan kayu jati tesebut ada baju dinas warna khaki lengan pendek “SUKAR”  – sapaan akrab Bupati Kuantan Singingi periode 2006 -2011 dan 2011-2016, H. SUKARMIS.

Kepala Sekolah SMA Negeri Pintar, Familus, S.Pd., M.Pd mengatakan, baju itu disimpan untuk mengingatkan generasi penerus bahwa salah seorang tokoh yang meng-inisiasi, meng-inspirasi dan membangun SMA Negeri Pintar adalah SUKAR alias SUKARMIS.  

“Sebelumnya baju “SUKAR” diletakkan di loby pintu masuk SMA tersebut. Kemudian dipindahkan ke ruangan Qperpustakaan agar terhindar dari terik matahari,” ujar kandidat doktor dari Unversitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat ini tersenyum simpul.

Di baju itu tertulis tanggal penyerahan baju yang ditulis sendiri oleh Sukarmis yakni 10 Feb 09.  Artinya jika dihitung sempai sekarang baju itu sudah ada di SMA Negeri Pintar sejak 14 tahun lalu. Dan sejak diserahkan oleh Sukarmis baju itu sampai sekarang belum pernah dicuci dan tak akan pernah dicuci.  

“Kalau dicuci nilai historisnya akan hilang, “ kata  Syahrial Rasyid - salah seorang tokoh pemuda Kelurahan Sei. Jering, Kecamatan Kuantan Tengah sambil  tersenyum.  

Senyuman yang penuh arti tersebut disambut  senyuman manis oleh guru dan siswa yang  berkunjung ke perpustakaan tersebut. “Saya sering ke sini, baru kali ini saya melihat ada “SUKAR” di SMA  Pintar,” ujar alumni SMA Negeri 450 Telukkuantan, Kecamatan Kuantan Tengah yang lama merantau di Kota Batam, Kepri ini.

---------

BAGI Sukarmis, baju dinas yang kini mengisi almari di SMA Negeri Pintar itu penuh sejarah dan kenangan.

“Kenapa?” 

“Sebelum saya serahkan ke SMA Negeri Pintar, baju dinas itu sering saya pakai,” ujarnya singkat.  

“Ketika baju dinas itu saya serahkan masih ada bekas kotoran tanah yang menempel. Namun seiring perjalanan waktu bekas tanah itu sekarang sudah hilang di baju itu,” tambahnya lagi.

Sebagai kepala daerah (Bupati) Sukarmis memang memberikan perhatian penuh terhadap pembangunan  SMA Negeri Pintar.  Hampir tiap hari jika tidak dinas luar dia menyempatkan diri memantau perkembangan pembangunan SMA Negeri Pintar. Dia tak segan-segan berbaur dengan pekerja. Dia ikut mengaduk semen, membersihkan lahan, dan lainnya agar pembangunan SMA Negeri Pintar selesai tepat pada waktunya.

Sukarmis termasuk salah seorang tokoh inspiratif, berdedikasi tinggi, dan berkomitmen kuat untuk memajukan pendidikan khususnya Kuantan Singingi. Ini dibuktikan walaupun pada saat itu APBD Kabupaten Kuantan Singingi terkecil di antara Kabupaten Kota di Riau karena komitmen  Sukarmis, SMA Negeri Pintar bisa berdiri megah. Semegah prestasinya. 

Salah seorang tokoh Pendidikan Kuantan Singingi Drs. Djoyosman Datuk Omar menyebut tak ada yang bisa membantah peran Sukarmis dalam mewujudkan pembangunan SMA Negeri Pintar yang kini berdiri megah tersebut.   

Menurut Djoyosman, SMA Negeri Pintar dalam perjalanan panjangnya tak hanya membanggakan Kuantan Singingi, juga Riau bahkan Indonesia. “Tahniah untuk Pak Haji Sukarmis. Semoga menjadi ladang amal,” ujarnya.

Dalam perjalanannya, ternyata rasa dan insting Sukarmis menamakan sekolah tersebut sebagai SMA Pintar kini sudah terbukti.  Tak hanya siswanya yang pintar, alumninya juga menjadi “ter-pin-tar” dan membangggakan.

Sukarmis sebenarnya termasuk sedih ketika Pemerintah Provinsi mengambil alih pengelolaan SMA/SMK yang sebelumnya ditangani oleh Kabupaten/Kota. Tapi Ini kebijakan pemerintah. ”Kita harus dukung karena kebijakan tersebut berlaku nasional.” ujarnya. 

Lalu bagaimana cerita selanjutnya cerita Sukarmis tentang SMA Pintar ini, tunggu tulisan selanjutnya. (bersambung)

Publishedby: Forum IKKS/IWAKUSI Indonesia

21  Juni 2023



Tulis Komentar