Konflik Perumahan

Warga Perumahan Windaro Permai, Delima Binawidya Pekanbaru Resah, Jalan Masuk Ditutup Tembok

Akses jalan masuk perumahan Windaro Permai, Kelurahan Delima, Binawidya Kota Pekanbaru yang ditutup coran semen. Foto: ZET/ANews

PEKANBARU (ANews) - Ratusan warga yang tinggal di perumahan Villa Windaro Permai, Kelurahan Delima, Binawidya, Kota Pekanbaru (Riau), kini benar-benar resah setelah jalan yang menjadi satu-satunya akses masuk warga sengaja ditembok.

Akibatnya aktivitas ke luar masuk warga Windaro Permai seperti untuk bekerja mencari nafkah, mengantar anak sekolah dan aktivitas sehari-hari lain jadi terhalang.

Sejumlah warga perumahan Windaro Permai yang ditemui Redaksi AmanahNews, Rabu (19/7) pagi, menyebutkan penutupan jalan masuk ke perumahan warga Windaro Permai dilakukan oleh segelintir warga perumahan tetangga Windaro Permai sejak Selasa siang (18/7/2023). Pasalnya mereka menentang pembangunan perumahan oleh pihak pengembang (developer) Windaro Permai karena kehadiran perumahan ini dituding warga memicu banjir dan beberapa dampak lainnya.

"Warga perumahan Windaro Permai sejak awal ingin hidup berdampingan secara nyaman, aman dan tenteram dengan tetangga perumahan sebelah. Tetapi karena penutupan jalan masuk ini kami warga Windaro Permai benar-benar menjadi tidak nyaman. Walaupun ada disisakan sedikit untuk sekedar lewat motor, namun ini jelas menghambat aktivitas keluar masuk perumahan karena semua mobil warga terpaksa diparkir di luar kompleks perumahan," tutur sejumlah warga Windaro Permai.

Sehubungan dengan ditutupnya jalan masuk ini, para warga Windaro Permai meminta pihak developer untuk segera menuntaskan permasalahan yang terjadi dengan warga perumahan Wadya Graha 1. Sehingga warga Windaro dapat hidup nyaman.

"Terus terang dari 116 unit rumah yang bakal dibangun di Windaro Permai sekitar 60 unit sudah selesai dan dihuni warga. Artinya kalau satu rumah dihuni 3 orang saja berarti warga yang sudah tinggal di perumahan sekitar 180 orang. Kami ini warga Negara Indonesia juga yang berhak hidup nyaman di rumahnya sendiri. Kalau sudah begini kan sangat tidak nyaman, makanya kami desak pihak developer untuk menyelesaikan secara tuntas masalah ini," tegas beberapa warga Windaro.

Sementara itu, Camat Binawidya Indah Vidia Astuti yang turun langsung ke lapangan bersama Kapolsek Tampan Komisaris Polisi Asep Rahmat SH, SIK, meminta warga Wadya Graha 1 untuk sama-sama bisa menyelesaikan permasalahan dengan developer Windaro Permai secara dialog dengan tensi yang dingin. Selaku Camat Binawidya, kata Indah, akan mencari solusi bagaimana agar 'sengketa' antara warga Wadya Graha 1 dan developer bisa diselesaikan secepatnya tanpa ada pihak yang dirugikan.

"Saya selaku Camat Binawidya meminta agar warga tidak memaksakan kehendak hanya gara-gara sentimen pribadi. Kalau suatu masalah menonjolkan sentimen pribadi tidak akan ada titik temu" ujar Indah.

Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat meminta warga Wadya Graha 1 dan juga warga Windaro Permai untuk tidak melakukan aksi anarkis dan provokatif karena pihak pemerintah sedang menyelesaikan masalah ini dengan bijak dan sesuai peraturan yang berlaku.

"Saya minta semua pihak untuk tidak bertindak anarkis, emosional dan seolah-olah tidak ada hukum atau hanya hukum rimba. Ini tidak boleh terjadi karena di negara kita hanya ada hukum nasional bukan hukum rimba seenaknya dan semaunya kita," tegas Kompol Asep Rahmat. (ZET)



Tulis Komentar