Anggota Positif Covid-19, Polda Riau Bungkam
Pekanbaru (Anews) - Kepolisian Daerah Riau terkesan memilih untuk menutup diri dan enggan berkomentar terkait salah seorang anggotanya yang menjadi pasien positif corona ke-79 di Provinsi Riau.
Berdasarkan keterangan tertulis dari gugus tugas COVID-19 Riau yang diperoleh Antara, EW dinyatakan positif Corona setelah menjalani dua kali tes Swab pada hari ini.
Sebelum dinyatakan positif, EW telah menyandang status PDP usai dari Sukabumi dan sempat dirawat di RS Bhayangkara Polda Riau sejak 8 Mei 2020.
Dilansir dari Antara mengutip data dari sementara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Riau disebutkan, EW merupakan pasien ke-79, warga Kabupaten Kuantan Singingi.
Pasien berusia 33 tahun ini sudah diisolasi dan dirawat di Kota Pekanbaru. EW diketahui merupakan anggota Polri yang bertugas di Mapolda Riau sejak 2009 lalu.
“Tuan EW memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Barat,” kata juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P (K)
Namun secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto tampak enggan memberikan keterangan terkait informasi tersebut. Dia juga tidak bersedia memberikan pernyataan langkah preventif ke depan Polda Riau usai salah satu anggotanya terinfeksi Corona. Hingga berita ini diturunkan, disebutkan bahwa pesan yang dikirim Antara belum direspons.
Mantan Kapolda Bengkulu
Siapa pun orangnya, apa pun jabatan dan pangkatnya bisa saja tertular virus corona atau Covid-19.
Seperti diakui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, mantan Kapolda Bengkulu Irjen Supratman dipastikan positif Covid-19. Jenderal polisi bintang dua itu terpapar virus corona bermula dari seorang siswa Secapa yang pulang dari Sukabumi, Jawa Barat.
"Klaster aparat keamanan bermula dari seorang siswa Secapa Polri pulang dari Sukabumi, Jawa Barat," kata Herwan Antoni dalam keterangan resminya, sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Rabu (13/5).
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan, Irjen Supratman dengan kasus nomor 36 memiliki riwayat kontak dengan perwira lain yang positif, yaitu Kabid Dokkes Polda Bengkulu Kombes dr Diah yang menangani siswa Secapa terpapar Covid-19 dari Sukabumi.
Tidak saja dua perwira ini, Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno juga dinyatakan positif Covid-19.
Klaster Covid-19 di Polda Bengkulu dinamai dengan klaster aparat keamanan. Sejak ditemukannya klaster keamanan, sejumlah Polres di Provinsi Bengkulu menggelar rapid test.
Tidak saja anggota kepolisian, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekda Provinsi Hamka Sabri, Bupati Kaur Gusril Fauzi, dan Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi ikut melakukan rapid test.
Di Bengkulu, sejauh ini terdapat 40 kasus positif Covid-19. Terdapat lima klaster penularan, yakni jemaah tablig, karyawan perbankan, aparat keamanan, tenaga medis, dan orang yang baru pulang bepergian dari luar daerah.
Di Riau 88 kasus
Sementara itu, jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi Riau bertambah tujuh kasus sehingga total kini mencapai 88 kasus. Penambahan kasus terbanyak dari santri dan mahasiswa yang pulang dari Jawa Timur dan Arab Saudi.
“Dari 88 kasus positif, yang sedang dirawat ada 34 orang, yang pulang dan sehat 48, dan enam orang meninggal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliana Nazir, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan empat dari tujuh penambahan kasus positif adalah dari santri dan mahasiswa yang pulang dari luar negeri.
Menurut Mimi, penularan COVID-19 dari klaster santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Desa Temboro Magetan, Provinsi Jawa Timur, kini menyebar hingga ke lima daerah di Provinsi Riau karena virus Corona terbawa santri hingga ke kampung halamannya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, di Pekanbaru, Rabu, sudah ada sebanyak 14 orang yang positif COVID-19 dari klaster tersebut.
Mayoritas dari mereka adalah santri yang pulang kampung, serta orang yang punya kontak erat dengan santri tersebut di kampung halaman.
Pasien positif dari klaster ini kini sudah terdeteksi di lima daerah, yakni di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Bengkalis, Indragiri Hulu (Inhu), Pelalawan dan Kepulauan Meranti.
Kemungkinan masih banyak santri dari Magetan yang sudah pulang kampung ke Riau, namun belum sempat diperiksa kesehatannya. Karena itu, Gubernur Riau Syamsuar mengeluarkan surat edara kepada bupati dan wali kota di daerah tersebut untuk melakukan pendataan dengan seksama.
“Gubernur Riau sudah menerbitkan surat untuk pendataan, tracing dari klaster Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro Magetan di wilayah masing-masing,” kata Mimi Yuliana Nazir.
Namun, menurut dia, tidak semua santri yang pulang dari Magetanke Riau positif COVID-19. Hanya saja, ia mewanti-wanti agar pemeriksaan dilakukan dengan seksama karena santri yang usianya masih muda berpotensi tertular namun tidak menunjukan gejala.
“Dinkes di setiap daerah harus melakukan pendataan, penelusuran dan 'rapid test' terhadap santi di wilayah masing-masing,” katanya.
Mimi menambahkan, dua mahasiswa positif COVID-19 yang baru pulang dari Arab Saudi diketahui terinfeksi virus Corona dari hasil spesimen swab saat menjalani karantina di Balai Diklat Badan Pengambangan SDM Riau, di Pekanbaru.
Total ada 29 mahasiswa dan santri yang pulang dari Arab Saudi, Malaysia dan Thailand, dikarantina di tempat itu.
“Dari 29 mahasiswa itu, dua hasilnya sudah positif COVID-19 sedangkan satu lagi hasilnya masih di ambang batas dan akan diulang lagi pemeriksaan swabnya,” kata Mimi. ZET
Tulis Komentar