Daerah

30 Orang PAI Kuansing Ikuti Sosialisasi Kampanye dan Publikasi Kerukunan Umat Beragama

30 orang Penyuluh Agama Islam (PAI) Kuansing mengikuti kegiatan Sosialisasi Kampanye dan Publikasi Kerukunan Umat Beragama Selasa (22/6/2021) di Aula MTs Baiturahman Taluk Kuantan. (F:ADM/ANEWS)

KUANTAN SINGINGI (ANEWS) - Sebanyak 30 orang Penyuluh Agama Islam (PAI) non PNS Kemenag Kuantan Singingi mengikuti kegiatan sosialisasi kampanye dan publikasi kerukunan umat beragama. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa (22/6) di Aula MTs Baiturrahman Teluk Kuantan. 

Ketua pelaksana Noprianto, Spd. I mengatakan 30 peserta merupakan utusan dari KUA kecamatan. Dimana, per kecamatan mengutus dua orang penyuluh. 
      
Pembina Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Kuansing Drs. H. Jisman, MA, dalam acara pembukaan mengatakan, dengan acara ini diharapkan wawasan peserta dan nara sumber akan bertambah. 
     
Kemudian dalam pemaparannya, Kakan Kemenag menjelaskan tentang kerukunan umat beragama serta landasan hukum terkait dengan kerukunan tersebut. 
      
Secara garis besar Kakan Kemenag Kuansing menyampaikan tentang konsep kerukunan umat beragama. Diantaranya adalah, toleransi, saling pengertian dan saling menghormati. 
       
Sementara Ketua FKUB Kabupaten Kuansing, H. Bahtiar Saleh, S. Ag, MA dalam pemaparanya menjelaskan tentang, pentingnya kerukunan umat beragama dalam kehidupan sehari -hari. Bahkan lebih penting dari kerukunan yang lain, sebab kerukunan umat beragama sangat sensitif. 
      
FKUB sendiri kata beliau, merupakan wadah komunikasi pemuka agama dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di daerah. 
      
Dalam pada itu Kasubag TU Kemenag Kuansing H. Armadis.S.Ag,MPd.I menguraikan tentang beberapa aturan dan regulasi yang mengatur tentang kerukunan umat beragama. Baik dalam agama Islam sendiri, maupun peraturan perundang -undangan. 
      
Menurutnya, konflik antar umat beragama bisa disebabkan beberapa hal. Seperti oleh pendirian rumah ibadah, perkawinan beda agama, perayaan keagamaan. 
     
Selain itu konflik juga bisa dipicu oleh masalah penodaan agama, bantuan luar negeri, serta bisa disebabkan oleh adanya aliran sempalan. (AD)



Tulis Komentar