Pendidikan

Inovatif! Tim Pengabdian Kukerta Universitas Riau Sulap Rp 100 Ribu menjadi Sabun Cuci Piring Ekonomis hingga 18 Liter

Kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring kepada ibu-ibu PKK yang dilakukan Tim Pengabdian Kukerta Universitas Riau berjalan dengan sukses. (F: ist-ANEWS)

PEKANBARU (ANEWS) - Tim Pengabdian Kukerta Universitas Riau sukses melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring kepada ibu-ibu PKK (12/8/2021). Kegiatan dilaksanakan di GAPOKTAN Desa Sukamaju Kelurahan Sungai Ambang, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru Riau dan turut dihadiri oleh Ibu Lurah dan Ibu RW 03 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Kegiatan ini merupakan bentuk inovasi dari sepuluh orang mahasiswa Kukerta Universitas Riau atas terbatasnya pengetahuan warga Desa Sukamaju terhadap penggunaan bahan kimia dan bagaimana cara pembuatannya. 

Rendi Permana selaku ketua tim Kukerta mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan tim Kukerta Universitas Riau yang dilaksanakan di desa tersebut. Dengan adanya pelatihan pembuatan sabun cuci piring ini, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat RW 03 di masa pandemi Covid-19.

Adapun bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan sabun cuci piring tersebut yaitu, texapon (untuk mengangkat lemak dan kotoran), sodium lauryl sulfate (untuk mempercepat pengangkatan lemak), garam halus (sebagai pengental sabun), pewarna, dan pewangi. 

Berikut beberapa prosedur yang harus dilalui pada proses pembuatan sabun cuci piring ini. Yang pertama kali dilakukan  adalah dengan membuat larutan dengan masing masing 3 bahan utama, yaitu larutan texapone, larutan sodium lauryl sulfate (SLS), dan larutan garam halus. Masing-masing bahan dilarutkan dalam 6 liter air dan diaduk hingga larutan homogen. Kemudian, larutan garam halus dan larutan sodium lauryl sulfate (SLS) dicampur ke dalam larutan texapone secara bertahap dan diaduk. Setelah ketiga bahan telah tercampur, masukkan pewarna dan pewangi secukupnya lalu aduk hingga rata. 

Dalam pelaksanaan pembuatan sabun cuci piring, ibu-ibu PKK dibagi menjadi 2 kelompok yang didampingi oleh 5 orang anggota Kukerta di tiap kelompok. 

Pelatihan diawali oleh pengenalan alat dan bahan serta penjelasan cara pembuatan.

Setelah seluruh proses pembuatan sabun cuci piring selesai dilakukan, cairan sabun harus didiamkan selama 1 hari sebelum bisa dipakai. Hal ini bertujuan agar busa sabun mengendap dan menghasilkan cairan sabun cuci piring pada umumnya. 

Sabun cuci piring kemudian dikemas dan dibagikan kepada ibu-ibu PKK pada keesokan harinya (13/8/2021).

Selama pelatihan berlangsung, para peserta sangat antusias dalam melaksanakan pembuatan sabun cuci piring. Salah satunya adalah Ibu RW 03 yang sangat mengapresiasi berjalannya kegiatan ini.

“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pembuatan sabun cuci piring ini karena kegiatan ini bisa menambah pengetahuan kami tentang alat dan bahan, serta cara pembuatan sabun cuci piring. Kami berharap, warga dapat mengembangkan pembuatan sabun cuci piring secara mandiri untuk meningkatkan pendapatan di masa pandemi Covid-19”, ucap Ibu RW 03 Kelurahan Sungai Ambang. (rls)



Tulis Komentar